Kota Semarang (Humas) – Rabu (21/02/2024), KKM 1 MI Kota Semarang menggelar kegiatan Pembelajaran Kontekstual Manasik Haji Tahun 2024 yang diselenggarakan di Firdaus Fatimah Zahra yang berlokasi di Jalan Muntal, Kel. Mangunsari, Kec. Gunungpati, Kota Semarang.
Nadzib selaku Ketua KKM 1 MI Kota Semarang melaporkan, kegiatan tersebut diikuti oleh siswa kelas V MI se-Kota Semarang yang tergabung dalam KKM 1 MI Kota Semarang.
Ia menambahkan, kegiatan ini bukan kali pertama dilakukan oleh KKM 1 MI Kota Semarang. “Sebelumnya, sekitar dua tahun lalu, kami juga menggelar acara serupa disini. Kami memilih Firdaus Fatimah Zahra karena menurut kami, untuk sementara, sampai saat ini, disinilah tempat yang paling representatif bagi para siswa untuk belajar manasik haji, karena setiap replika bangunan yang ada disini dibuat menyerupai bangunan aslinya, meskipun dalam ukuran yang lebih kecil. Tempatnya juga luas dan nyaman,” terangnya.
Nadzib berharap, hal ini mampu memberikan gambaran yang nyata bagi peserta manasik haji. “Semoga ini menjadi bekal para siswa pada saat nanti kelak mereka melaksanakan ibadah umrah atau haji yang sesunggugnya, sudah punya bayanganlah, kira-kira begitu tujuannya, tidak hanya sekedar materi, tetapi anak-anak kami ajak praktik secara langsung,” imbuhnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kakankemenag Kota Semarang, Kasi Dikmad beserta jajarannya, serta pengawas madrasah di lingkungan setempat.
Pada kesempatan itu, Ahmad Farid selaku Kakankemenag Kota Semarang berkesempatan membuka secara langsung kegiatan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada KKM 1 MI Kota Semarang yang telah menginisiasi kegiatan tersebut. Ia berharap pembelajaran kontekstual manasik haji memberikan kemanfaatan kepada peserta didik. “Anak-anak itu rata-rata lebih mudah menangkap apa yang dia lihat, apa yang dilakukan atau dialaminya, ketimbang dengan apa yang ia baca. Semoga dengan berpraktik langsung, dari mulai memasuki imigrasi di bandara, mengenal lambang-lambang tempat-tempat vasilitas umum seperti, mushala dan toilet, bagaimana cara mengenakan pakaian ihram, memulai perjalanan ibadah di tanah suci dari melaksanakan tawaf, sa’i, mengkonsumi air zam-zam, tahalul, kegiatan di arofah, muzdalifah, mina, dan ibadah-ibadah sunah lainnya, bahkan pasar pun diminiaturkan disini. Semoga betul-betul bermanfaat bagi anak-anak,” tuturnya.
Sebelum dimulainya kegiatan berpraktik, Moch. Fatkhuronji selaku Kasi Dikmad, memimpin doa bersama.(Nunung/Dayat/Nba)