Semarang – RA Taqwalillah Kecamatan Tembalang Kota Semarang mengisi bulan suci Ramadhan dengan kegiatan yang menekankan pada penanaman dan penguatan karakter keagamaan anak didik, seperti shalat Dhuha berjamaah dan tadarus Al Qur’an. Selama Ramadhan, durasi pembelajaran dikurangi sehingga penjemputan anak dimulai jam 09.00.
Kegiatan songsong Ramadhan pun dilakukan oleh RA yang kental dengan suasana pesantren ini. Hari Jum’at (1/4) kemarin, mereka menggelar Tahrib Ramadhan keliling kampung yang diikuti seluruh anak didik dan orangtua/wali anak.
“Anak-anak naik kereta berkeliling kampung. Mereka menabuh perkusi dan alat main lain yang dibuat mereka sendiri. Sedangkan para orangtua/wali, mengikuti dari belakang,” jelas kepala RA Taqwalillah, Yulyani kepada pengawas madrasah, Amhal Kaefahmi, saat supervisi pembelajaran, Rabu (6/4/2022).
Menurut Yulyani, digelarnya tahrib Ramadhan ini bertujuan ikut menyemarakkan dan menyambut bulan suci Ramadhan agar anak-anak lebih mengenal dan paham, bahwa semua muslim se dunia gembira dengan datangnya bulan Ramadhan.
Selama pawai berlangsung, anak-anak tampak gembira dengan wajah yang sumringah. Mereka melambai-lambaikan manggar yang dibuat sendiri sebagai hasil karya dalam pembelajaran dan menabuh alat bunyi-bunyian yang dibuat sebagai karya seni.
Kegiatan ini disambut positif para orangtua/wali anak. Misalnya, Aniq, ibu dari Ubay (kelas B) dan Yanto, orangtua dari Zahra (kelompok A). Keduanya mengaku antusias karena anaknya gembira mengikuti acara sambil berkeliling naik kereta.
Sementara itu, Etik, ibunda dari Tsaqif (kelompok B) mengatakan, gara-gara acara ini, anaknya mau bangun pagi dan bertanya tentang banyak hal yang berkaitan dengan Ramadhan, termasuk pertanyaan mengapa puasa harus disambut dengan gembira.
“Alhamdulillah, kami semua senang dengan acara ini. Pengenalan Tsqif tentang puasa menjadi meningkat,” ujar Etik dengan wajah berseri-seri.
Pengawas Madrasah Kementerian Agama Kota Semarang, Amhal Kaefahmi sebelumnya telah mengimbau kepada kepala madrasah binaan, baik RA maupun MI untuk selenggarakan kegiatan Ramadhan di madrasah masing-masing.
“Bentuk kegiatan bisa bervariasi sesuai kemampuan madrasah. Intinya, kegiatan positif yang dapat diambil hikmahnya oleh peserta didik,” tegasnya.
Ditambahkan Amhal Kaefahmi, kegiatan Ramadhan di madrasah, bisa dilakukan dalam pembelajaran di kelas, maupun dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler. Kegiatan itu misalnya, pawai songsong Ramadhan, pesantren kilat, tadarus Al Qur’an, dan ceramah keagamaan yang dilaksanakan secara menyenangkan. (Amhal Kaefahmi)