
Kota Semarang (Humas) – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang baru saja meluncurkan tiga program strategis dalam acara bertajuk “Launching Salaman & Klangenan, serta Sosialisasi Gerakan Jogo Ati” yang berlangsung di Aula Kantor Kemenag Kota Semarang, Kamis (31/7/2025).
Acara ini dihadiri oleh Kabag TU Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah Wahid Arbani, Kepala Kankemenag Kota Semarang Muhtasit, Ketua Foodbank Of Indonesia Kota Semarang Mustaghfirin, Wakil Ketua DWP Kemenag Kota Semarang Nurul Dony Aldise Harahap, pejabat struktural, fungsional tertentu, dan jabatan pelaksana pada Kankemenag Kota Semarang.
Layanan Digital dan Kepedulian Sosial: Wujud Transformasi Layanan Publik
Peluncuran program Salaman (Sistem Digital Layanan Aktif Kemenag Kota Semarang) menjadi momen penting dalam transformasi pelayanan publik Kemenag Kota Semarang. Melalui WhatsApp di nomor 0851-6999-4994, masyarakat kini bisa mengakses semua layanan Kemenag, mulai dari informasi pendidikan, haji, bimbingan masyarakat, hingga layanan keagamaan lainnya, dengan mudah, cepat, kapan saja dan dimana saja.
“Layanan baru ini adalah usaha kami untuk memberikan layanan publik yang adaptif, transparan, dan sesuai kebutuhan zaman, sejalan dengan visi menteri agama 2025,” terang Muhtasit.
Ia menambahkan, Klangenan bukan sekadar program berbagi makanan, tapi juga tentang menjaga bumi dan kemanusiaan. “Pelayanan publik berbasis digital, gerakan sosial-lingkungan, dan budaya kerja bersih akan terus menjadi arah pembangunan Kemenag Kota Semarang. Ini adalah ikhtiar kami untuk umat dan bangsa,” tambah Muhtasit dalam sambutannya.
Selain digitalisasi layanan, dalam acara ini juga dilakukan penandatangan nota kesepahaman antara Kemenag dan FOI Kota Semarang dengan tujuan mewujudkan rumah ibadah, lingkungan pendidikan, dan area layanan publik yang bersih dan nyaman, berbagi terhadap sesama, dan melakukan sosialisasi, edukasi, serta publikasi tentang makanan beragam, bergizi, sehat, dan aman, melalui Gerakan Indonesia Memasak dan Penyelamatan Pangan Food Lost and Food Waste yang dijembatani oleh FOI, Program Gizi Anak Sekolah (ProGAS) yang digawangi oleh DWP Kemenag Kota Semarang, serta Berlian (Penyuluh Berbagi dan Peduli Lingkungan), yang kesemuanya bertujuan mewujudkan Kota Semarang yang bersih, lestari, dan sehat.
Program ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya:
- SDG 2: Tanpa Kelaparan, dengan memastikan akses pangan bagi masyarakat rentan.
- SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dengan mengurangi limbah makanan di seluruh rantai pasok.
Jogo Ati: Gerakan ASN Menolak Gratifikasi
Di kesempatan yang sama, Kemenag Kota Semarang juga mensosialisasikan Gerakan Jogo Ati, sebuah kampanye integritas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan slogan “Ojo Gampang Nompo Gratifikasi”, sebagai penyempurna dari inovasi layanan Kemenag Kota Semarang.
Gerakan ini bersifat menguatkan nilai-nilai profesionalisme dan budaya kerja bersih di lingkungan Kementerian Agama.
Dalam arahannya, Wahid Arbani menekankan pentingnya menjaga niat dan hati dalam setiap tugas ASN. Ia juga memberikan apresiasi kepada Kemenag Kota Semarang yang telah menunjukkan komitmen berinovasi dan memberikan manfaat bersama, terutama bagi masyarakat. “Jogo Ati mencerminkan tanggung jawab kita sebagai pelayan publik. Dengan niat yang bersih, kerja kita akan bernilai ibadah dan memberikan manfaat luas,” tegasnya sebelum secara resmi meluncurkan ketiga program tersebut.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran video teaser peluncuran Salaman dan Klangenan, serta pemaparan materi Sosialisasi Gerakan Jogo Ati.(Alan)