
Kota Semarang (Humas) – Penyuluh agama memiliki peran sebagai pembimbing masyarakat, panutan, dan penyambung tugas pemerintah. Penyuluh agama juga memiliki fungsi informatif, edukatif, konsultatif, dan advokatif.
Oleh karenanya penyuluh agama harus memiliki kompetensi yang mumpuni dalam ilmu keagaman. Ilmu keagaman yang harus dikuasai oleh penyuluh agama adalah ilmu akidah, ilmu hukum atau syariah, akhlak, dan muammalah.
Rabu (19/2/2025), Siti Wachidah, Penyuluh Agama Islam Kankemenag Kota Semarang memberikan layanan konsultasi kepada Takmir Masjid Baitul Jannah, Muktiharjo, Tlogosari Semarang. Kegiatan berlangsung di rumah salah satu takmir.
Dalam konseling itu, takmir menyampaikan permohonan bantuan guna kepengurusan sertifikasi tanah wakaf yang ditempati Masjid Baitul Jannah. “Masjid kami berada di atas tanah milik Pemkot. Semula hanya berupa kubagan air yang kemudian diurug oleh warga sekitar. Hal ini dikarenakan lokasi masjid cukup jauh, sehingga dibangun musala yang akhirnya sekarang menjadi masjid besar. Takmir masjid menginginkan tanah masjid ini menjadi tanah wakaf,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Wachidah menandaskan pentingnya memastikan kejelasan status tanah terlebih dahulu. “Jika status tanahnya sudah jelas, baru bisa mengajukan proses sertifikasi wakaf dengan memenuhi berkas yang dipersyaratkan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan,” ujarnya.(Wachidah/Dintha/Nba)