
Kota Semarang (Humas) – Selama hampir satu minggu (17-20 Februari 2025), Penyuluh Agama Islam Kankemenag Kota Semarang tak kenal lelah mensosialisasikan program inovasi “Klangenan” (Kementerian Agama Peduli Pangan dan Lingkungan) kepada masyarakat di wilayah kecamatan masing-masing se-Kota Semarang.
Dalam sosialisasi itu, para penyuluh agama mengenalkan maksud dan tujuan “Klangenan” yakni, merubah perilaku masyarakat untuk lebih peduli lingkungan, dengan melakukan 3R (reduce, reuse, dan recycle), serta memberikan edukasi pola hidup bersih dan peduli lingkungan.
Masyarakat diimbau untuk mulai memilih barang-barang yang ramah lingkungan seperti mengurangi penggunaan plastik.
Selain itu, penyuluh juga mengajak masyarakat untuk melakukan pilah sampah. Selain mengurangi produksi sampah, kegiatan ini juga memiliki potensi ekonomi.
Dan, masyarakat juga diajarkan mengolah sampah secara sederhana untuk bisa dimanfaatkan menjadi bahan/barang lain yang bermanfaat pula. Sebagai contoh, memanfaatkan botol plastik bekas air mineral menjadi pot, gelas plastik bekas air mineral menjadi tudung saji, dan lain sebagainya.
Langkah kongkrit selanjutnya guna merealisasikan program “Klangenan”, penyuluh agama akan belajar mengenai pembuatan eco enzym, kompos, biopori, maggot, pengolahan limbah air, dan beberapa lainnya dengan Dinas Lingkungan Hidup, yang nantinya pengetahuan tersebut akan ditularkan kepada masyarakat Kota Semarang dengan harapan terwujudnya Kota Semarang yang lebih bersih, lebih asri, karena berkurangnya produksi sampah di Kota Semarang.(Rahmat/Nba)