![](https://kotasemarang.kemenag.go.id/wp-content/uploads/2025/02/Salinan-dari-Salinan-dari-Salinan-dari-Salinan-dari-SELAMAT-1.png)
Kota Semarang (Humas) – Salah satu tugas penyuluh agama adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat melalui bahasa agama, untuk itu penyuluh perlu menggali ide dan gagasan serta membangun kerjasama dengan berbagai pihak terkait.
Sabtu (15/2/2025), Penyuluh Agama Islam Kankemenag Kota Semarang yang tergabung dalam Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) berkunjung ke Kab. Magetan Jatim, tepatnya di Desa Alastuwo.
Ketua Pokjaluh, Rahmat Hidayat mengatakan, pertemuan ini selain sebagai ajang silaturahmi dengan Pokjaluh Kankemenag Kab. Magetan, juga sekaligus sebagai sarana memperkuat soliditas antar penyuluh agama.
“Penyuluh perlu memperluas cakupan alternatif dalam menunjang program kepenyuluhan di masa depan, sehingga perlu membangun ide, gagasan, dan kerjasama dengan penyuluh di luar daerah dan luar provinsi yang relatif mudah dijangkau,” tutur Rahmat.
“Kebetulan juga dengan dijadikannya penyuluh sebagai lokomotif dan mengoptimalkan program inovasi Kemenag Kota Semarang, Klangenan atau Kemenag Peduli Pangan dan Lingkungan, maka kami perlu pula melihat model dan modal, yaitu model kepenyuluhan dan modal sosial di wilayah pedesaan, sehingga kami pilih di Magetan,” tambahnya.
Pertemuan tersebut berlangsung di rumah salah satu penyuluh Kemenag Kota Semarang, Syarif Hidayatullah yang terletak di Dusun Gondang Lor Kel. Alastuwo, Kec. Poncol.
Syarif yang pernah menjadi Ketua Pokjaluh periode 2018-2021 menambahkan, sengaja rumahnya dipilih sebagai lokasi pertemuan karena dekat dan mudah menuju destinasi selanjutnya yaitu, lokasi persemaian bibit tanaman sayuran dan buah di Bedengan Genilangit dan tempat bertemu seorang inovator yang mampu merubah lahan non produktif menjadi lahan produktif di Desa Janggan.
Pertemuan tersebut dikemas secara santai di pekarangan durian. Dalam sambutannya, Rahmat Hidayat menyampaikan, maksud kedatangan rombongan dari Semarang untuk sharing pengalaman dan pengetahuan dengan Pokjaluh Kankemenag Kab. Magetan dan modal sosial di area pedesaan Kec. Poncol.
“Kami pingin belajar, ngangsu kaweruh guna mengais ide, gagasan, dan motivasi bagi kami demi kesuksesan program kepenyuluhan dan juga program Klangenan,” ujarnya.
Wahid Mudzakir selaku Ketua Pokjaluh Kankemenag Kab. Magetan menyambut baik tujuan Rahmat beserta rekan-rekannya. Ia merasa tersanjung dan berterima kasih karena organisasinya dijadikan sebagai mitra oleh Pokjaluh Kankemenag Kota Semarang.
Salah satu penyuluh lainnya, Fajar Suramaji yang bertugas di KUA Poncol, ikut menginformasikan, wilayah Poncol dan Plaosan menjadi area ketahanan pangan di wilayah Karesidenan Madiun dan sekitarnya.
Kegiatan ditutup dengan memberikan cinderama sebagai tanda persaudaran dan kerjasama antar Pokjaluh.(Sy/Nba)