
Kota Semarang (Humas) – Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2025 menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali peran besar kaum santri dalam perjalanan bangsa. Santri tidak hanya dikenal sebagai sosok yang tekun beribadah, tetapi juga tangguh dalam perjuangan dakwah dan pembangunan masyarakat. Mengangkat semangat tersebut, kegiatan kajian keagamaan yang digelar di lingkungan pendidikan Islam mengusung pesan mendalam: “Santri tak hanya kuat di sajadah, tapi juga tangguh di medan dakwah”.
Ungkapan ini menggambarkan dua dimensi utama yang melekat pada diri santri.
Kuat di sajadah berarti santri senantiasa memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT melalui ibadah, memperdalam ilmu agama, dan membangun karakter mulia. Di pesantren, nilai-nilai kesalehan, kedisiplinan, dan keikhlasan terus ditanamkan agar santri tumbuh menjadi pribadi yang berakhlakul karimah.
Sementara itu, tangguh di medan dakwah mencerminkan peran santri sebagai agen penyebar ajaran Islam yang moderat, toleran, dan penuh kedamaian di tengah masyarakat. Santri tidak hanya berdakwah melalui kata-kata, tetapi juga lewat keteladanan, kerja nyata, dan kontribusi sosial yang membawa manfaat bagi sesama.
Melalui kajian dan kegiatan reflektif yang diselenggarakan dalam rangka Hari Santri, semangat perjuangan para ulama dan santri terdahulu dihidupkan kembali oleh Ponpes Tahfidz Bina Amal yang digelar di halaman pesantren, Rabu (22/10/2025).
Melalui peringatan ini, diharapkan generasi santri masa kini mampu meneruskan perjuangan para kiau, ulama, dan santri masa lalu, untuk menjadi pelanjut dakwah Islam yang menebarkan rahmat, sekaligus membawa kemajuan bagi agama, bangsa, dan peradaban dunia.(Noname/Nba)







