Kota Semarang (Humas) – Sri Astutik Nurul Hidayah Ahmad Farid selaku Ketua DWP Kemenag Kota Semarang mengikuti Pelatihan Table Manner dan Etika Berkomunikasi yang diselenggarakan di Ruang Astina, Gedung G3 Hotel Grasia Semarang, yang berolaki di Jalan Guntur Nomor 3 Semarang, Kamis (22/02/2024).
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh DWP Kota Semarang dan diikuti oleh seluruh Unsur Pelaksana DWP se-Kota Semarang.
Masih dalam momentum Tahun Baru Imlek, nuansa pakaian yang dikenakan di hari itu bernuansa merah.
Selaku pemateri, hadir Ginanjar Prabowo, yang memaparkan tentang etika dan aturan table manner. “Table manner adalah tata cara makan yang mengatur cara duduk, cara penggunaan peralatan makan, dan etika saat makan. Penerapan table manner diharapkan bisa menunjukkan sikap yang elok selama perjamuan makan berlangsung,” ungkap Sri Astutik.
Dalam pelatihan itu, para peserta kegiatan tidak hanya mendengarkan penjelasan yang bersifat teoritis, tetapi juga langsung mempraktikkannya.
Menurut Sri Astutik, kesopanan merupakan hal terpenting dari table manner. “Bapak Ginanjar menandaskanm ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam table manner yaitu, datang ke acara jamuan makan menggunakan dress code yang telah ditentukan, penampilan bersih dan rapi, reservasi sebagai tanda konfirmasi kehadiran, serta menghindari menggunakan ponsel ketika sudah berada di meja makan,” terannya.
Sri Astutik menambahkan, ada beberapa aturan yang perlu dipahami dalam table manner. “Ketika duduk, tubuh harus dalam posisi tegak, tidak boleh membungkuk ataupun bersandar di kursi. Bentangkan serbet dan taruh di atas lutut sebelum acara makan dimulai. Serbet juga dapat digunakan untuk menyeka mulut agar tetap bersih setelah makan, dan pastikan posisi mulut tertutup rapat ketika ingin membersihkannya. Ketika menyantap makanan, siku kedua tangan yang memegang peralatan makan tidak boleh menyentuh atau menempel ke atas meja. Posisi siku harus sedikit terangkat di udara. Menikmati hidangan dalam hening tanpa mengeluarkan suara, mulut harus tertutup rapat saat mengunyah makanan. Ketika menggunakan garpu dan pisau, posisi pisau harus berada di genggaman tangan kanan dan garpu di tangan kiri. Setelah selesai menikmati hidangan, letakkan peralatan makan dalam posisi terbalik membentuk huruf X dan taruh tangan ke bawah meja. Ketika merasa hendak bersin atau batuk, gunakan serbet untuk menutupi mulut,” paparnya.
Selain mendapatkan materi pelatihan Table Manner dan Etika Berkomunikasi, peserta juga diberikan pelatihan membuat hidangan olahan spaghetti.(Nba)