Kota Semarang (Humas) – Dalam rangka membangun ekosistem toleransi, di awal tahun 2024, Setara Institute kembali menggelar peluncuran dan penghargaan ketujuh Indeks Kota Toleran atau IKT 2023.
Dalam even yang digelar di Candi Singosari Ballroom, Hotel Grand Sahid Jakartaĺ pada Selasa (30/01/2024) itu, Kota Semarang kembali meraih prestasi sebagai salah satu kota/kabupaten tertoleran se-Indonesia.
Syarif Hidayatullah, Penyuluh Agama Islam Kankemenag Kota Semarang yang sekaligus selaku Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Semarang menerangkan, tahun ini Kota Semarang menduduki peringkat ke-5 sebagai kota/kabupaten tertoleran se-Indonesia. “Sungguh membanggakan, nilai IKT Kota Semarang tahun 2023 sebesar 6.230 atau mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, sehingga peringkat pun naik dari posisi ketujuh di tahun 2022 menjadi peringkat kelima di tahun 2023,” ujarnya disela-sela kegiatan launching IKT 2023 yang dihadirinya.
Selain Kota Semarang, ada 9 kota/kabupaten lainnya yang turut hadir, sebagai penerima penghargaan dari Setara Institute, sebagai kota/kabupaten dengan nilai IKT tertinggi di tahun 2023. “Kami yang hadir disini merupakan 10 dari 94 kota/kabupaten yang dinilai oleh Setara Institute sebagai kota/kabupaten dengan nilai IKT tertinggi untuk tahun 2023,” terangnya.
Lebih lanjut, Syarif mengurai urutan pemeringkatan 10 kota/kabupaten dengan nilai IKT 2023 tertinggi. “Posisi terbaik diraih oleh Singkawang, kemudian disusul Bekasi, Salatiga, Manado, Kota Semarang, Magelang, Kediri, Sukabumi, Kupang, dan yang terakhir Surakarta,” urainya.
Syarif menginformasikan, ada beberapa jenis penghargaan yang diberikan oleh penyelenggara untuk penilaian tahun 2023. “Tahun 2023 ada penghargaan khusus bagi kepemimpinan toleransi terbaik, penyusun regulasi toleransi terbaik, dan kabupaten perintis pengukuran indeks toleransi mandiri,” ungkapnya.
Dalam kegiatan itu, penghargaan khusus diberikan kepada Bogor, sebagai kepemimpinan terbaik penggerak toleransi yang mampu naik peringkat dari urutan ke-94 pada tahun 2015 menjadi urutan ke-12 di tahun 2023. Penghargaan khusus lainnya diraih Banjarmasin, yang getol menyusun regulasi terkait toleransi, dan Muara Enim sebagai kabupaten yang merintis pengukuran indeks toleransi secara mandiri.(Sy/Nba)