Kota Semarang (Humas) – Kamis (01/02/2024), Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kec. Semarang Selatan mengadakan silaturahmi dengan pengurus dan anggota Majelis Taklim Darussalam di Jalan Lemah Gempal 1 Nomor 9, RT 01 RW 02.
Hadir Ketua MUI Kec. Semarang Selatan, Tarmuji, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada pengurus dan anggota Majelis Taklim Darussalam, dan mengatakan, kegiatan silaturahmi akan berkesinambungan kepada majelis taklim pada masjid dan musala di wilayah Kec. Semarang Selatan. “Secara bergantian, silaturahmi dan pengajian akan kami laksanakan dengan masjid dan musala yang ada di wilayah Kecamatan Semarang Selatan,” terangnya.
Ia berujar, memasuki tahun 2024, sebagai mitra kerja Kementerian Agama, MUI Kec. Semarang Selatan berupaya untuk meningkatkan kinerjanya, melalui beberapa program kerja yang disusun sedemikian rupa, agar lebih memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. “Silaturahmi dan pengajian bersama semacam ini, merupakan salah satu program kerja MUI Kecamatan Semarang Selatan Tahun 2024. Dan kegiatan bersama dengan Majelis Taklim Darussalam merupakan realisasi perdana dari program kerja ini,” ujar Tarmuji.
Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh jajaran pengurus MUI Kec. Semarang Selatan diantaranya, Agus Haryadi dan Kyai Muhtamid. Selain itu, beberapa tokoh masyarakat di lingkungan Kelurahan Bulustalan juga turut hadir.
Dalam kegiatan Pengajian Bersama itu, tausiyah disampaikan oleh KH. Ali Imron selaku Pengurus MUI Kota Semarang, yang juga berprofesi sebagai Dosen UIN Walisongo. Mewakili MUI Kota Semarang, ia menyampaikan harapan, MUI Kecamatan selalu eksis dalam melayani dan membimbing umat di wilayahnya masing-masing.
Satu hal yang ditekankan olehnya, pentingnya beramal untuk tujuan agama. “Perbanyak amal yang bernilai fisabilillah seperti, berinfak, bersedekah. Jika punya harta, ya beramal dengan hartanya, bagi yang tidak memiliki harta, bisa beramal dengan tenaga, atau hal-hal lainnya sesuai kemampuannya. Seperti pada kegiatan pengajian seperti ini, bisa bersedekah memberikan kudapan atau konsumsi, memberikan minuman, atau membantu menuangkan minuman, menyajikan makanan agar mudah disantap oleh peserta pengajian, itu termasuk fisabilillah. Bahkan, datang dan duduk saja serta mendengarkan ceramah, termasuk fisabilillah. Mengapa? Karena majelis taklim atau kelompok pengajian merupakan taman surga untuk menghantarkan kita husnul khotimah,” tandasnya.