Semarang, “Perbedaan adalah suatu hal yang pasti dan bersifat manusiawi, sudah di nas oleh Yang Maha Kuasa, tinggal bagaimana kita mengelola perbedaan yang ada untuk pembangunan bangsa guna meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia,” tutur Mukhlis Abdillah Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Semarang kepada peserta apel pagi yang digelar di halaman kantor setempat, Senin (12/9/2022).
Dalam pembinaannya, Mukhlis menuturkan, Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag memiliki peran yang cukup strategis dalam upaya mendukung terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. “ASN Kemenag sebagai abdi negara dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak bisa dilihat hasilnya tetapi bisa dirasakan manfaatnya. Kemenag memiliki andil guna terwujudnya masyarakat yang beriman dan bertaqwa, moderat dan toleran. Ini kan tidak bisa dilihat, tetapi bisanya dirasakan,” ungkapnya.
“Kemenag memiliki peran guna mencegah dan menurunkan kasus kekerasan anak dan perempuan di masyarakat, atau juga pada kasus perselingkuhan, radikalisme, dan masih banyak lagi yang lain baik melalui penyuluhan pada kelompok-kelompok pengajian atau masyarakat binaan, lembaga pendidikan, organisasi keagamaan, tokoh-tokoh agama, dan media lainnya. Turunnya kasus-kasus tersebut menunjukkan adanya reformasi yang telah dilaksanakan oleh Kemenag,” ujarnya.
“Sebagai ASN Kemenag, kita diimbau untuk meneguhkan karakter dan jiwa sebagai SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul dan berakhlakul karimah kepada masyarakat sekitar. Jangan sampai kita sebagai ASN Kemenag malah jadi provokator terhadap perpecahan,” pesannya.
“ASN diimbau bijaksana dalam memposting berita, artikel atau informasi-informasi, jangan sampai kita menjadi sumber berita hoax, baik itu di lingkungan kantor, KUA (Kantor Urusan Agama), madrasah, atau tempat pelaksanaan tugas masing-masing, dan juga sekolah umum,” tandasnya.
“Melalui tangan-tangan Guru Pendidikan Agama Islam, kita berharap besar agar mampu mengembangkan moderasi dan toleransi kepada peserta didik,” imbuhnya.
Ia berpesan kepada jajarannya untuk menciptakan dan menjaga lingkungan yang kondusif terhadap toleransi dan moderasi. “Jangan sampai instansi kita, madrasah binaan kita bahkan sekolah-sekolah menjadi sarang intoleransi dan radikalisme,” imbaunya.
“Mari kita bersatu padu menjadikan Kemenag sebagai instansi yang lebih baik dalam pengembangan toleransi dan moderasi, juga prestasi,” ajaknya. Hal tersebut ia sampaikan dalam rangka meneguhkan pernyataan yang telah dideklarasikan oleh ASN Kankemenag Kota Semarang sebagai insan yang moderat dan toleran, pada kegiatan apel pagi tersebut.(Arya/Dintha/NBA)