Semarang—Kegiatan Pelatihan di Wilayah Kerja (PDWK) Keluarga Sakinah di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang telah digelar selama 6 hari (7-12 Februari 2022).
Kegiatan yang diikuti oleh Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF), Penyuluh Agama Honorer (PAH), Tokoh Agama (Toga), Tokoh Masyarakat (Tomas) dan Organisasi Masyarakat (Ormas) Keagamaan di lingkungan Kota Semarang, sejumlah 35 orang dilaksanakan secara offline di Hotel Muria Semarang, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
Peserta Pelatihan Keluarga Sakinah sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan ini. “Terima kasih kami ucapkan yang tulus dari peserta PDWK Kota Semarang, banyak pembekalan/materi yang kami peroleh, yang tidak hanya untuk bisa kami konsumsi sebagai refleksi diri, tetapi insya Allah kami berkomitmen untuk bisa kami implementasikan kepada masyarakat di lingkungan kami,” tutur Heri selaku peserta pelatihan.
Pendapat lain ikut disampaikan oleh peserta pelatihan bahwa baik widyaiswara maupun panitia memberikan pelatihan dan pelayanan yang terbaik selama pelaksanaan kegiatan. “Ternyata para widyaiswara Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang dan panitia yang dulu kita bayangkan sangat angker ternyata tak seseram yang kami sangkakan. Kita dilayani dengan sangat baik, dan ramah. Semua terlihat iklas dalam memberikan pelayanan terbaik pada pelatihan ini,” ujar Elfi.
Melalui momen Pelatihan Keluarga Sakinah, peserta mengharapkan terbentuknya silahturahmi yang lebih baik. “Dalam pelatihan baik dalam pembelajaran, pembuatan tugas-tugas kelompok maupun individu, kami menjadi lebih akrab dan saling mengenal dengan peserta lainnya, sehingga bisa meningkatkan silaturahmi guna membangun sinergitas dan soliditas baik antar penyuluh, toga, tomas dan ormas keagamaan dalam memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat guna terbinanya keluarga sakinah.
Hadirnya nara sumber dimana notabennya pejabat di lingkungan Kankemenag Kota Semarang pada kegiatan pelatihan ini menjadi sarana bagi peserta kegiatan untuk lebih mengenal karakternya. “Ternyata Pak Kasi tidak sangar seperti yang saya pikirkan, Beliau sangat ramah. Kalau sebelumnya saya kurang simpatik dengan Beliau, sekarang saya memahami bahwa tampilan yang Pak Kasi berikan adalah bagian dari profesionalisme,” tutur Sulbi, PAH Kankemenag Kota Semarang.-(Samsudin/NBA)