Semarang – Jumat (28/7/2023), MI Takhasus Darul Ulum menggelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka di kampus setempat. Kegiatan ini diikuti oleh guru dan tenaga kependidikan pada madrasah tersebut.
Nurul Qomariyah selaku Kepala Madrasah menuturkan, workshop diselenggarakan sebagai upaya peningkatan kompetensi guru dan tenaga pendidik di lingkungannya, yang akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan di MI Takhasus Darul Ulum. “Mumpung masih awal tahun ajaran, kami berharap, dengan diselenggarakannya Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka lebih bisa membuka wawasan dari guru dan tenaga kependidikan di lingkungan MI Takhasus Darul Ulum dalam membuat desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, sehingga kegiatan belajar mengajar lebih efektif dan efisien, serta menghasilkan kualitas pendidikan yang maksimal,” tuturnya.
“Untuk itu, kami mengundang Ibu Mafruhatun selaku Pengawas Madrasah Kankemenag Kota Semarang, dan Ibu Sri Sulistiyorini selaku praktisi pendidikan, untuk memberikan pencerahan,” imbuhnya.
Dalam pengarahannya, Mafruhatun menjelaskan tentang latar belakang lahirnya Kurikulum Merdeka, dan hal-hal apa yang perlu dilakukan guna mencapai tujuan dari pengimplementasian kurikulum tersebut.
“Kurikulum Merdeka lahir dari learning loss pada masa pandemi Covid-19. Sebagai bagian dari pemulihan pembelajaran, kurikulum ini dikembangkan sebagai kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik,” tutur Mafruhatun.
“Ada 3 tahapan yang perlu dilakukan dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka yaitu, asesmen diagnostik, perencanaan, dan pembelajaran. Jadi, guru harus melakukan asesmen awal, potensi, karakteristik, kebutuhan, tahapan perkembangan, dan tahapan pencapaian pembelajaran murid, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk melakukan perencanaan terkait metode pembelajaran seperti apa yang sebaiknya digunakan. Jika sudah, lakukan evaluasi secara berkala dari metode yang telah ditetapkan itu melalui asesmen,” sambungnya.
Ia mengatakan, hal yang tak kalah penting adalah penetapan batas waktu dalam pencapaian target yang diharapkan.
Dalam kesempatan itu, Sri Sulistiyorini tidak hanya memberikan materi secara teoritis, tetapi juga praktik langsung.(Atun/NBA)