Kota Semarang (Humas) – Kurikulum Cinta adalah istilah yang bersifat kiasan atau metaforis. Secara umum, ini bukan istilah baku dalam dunia pendidikan, tetapi digunakan untuk menggambarkan pendekatan pembelajaran atau pendidikan yang dilandasi oleh nilai-nilai kasih sayang, empati, dan kepedulian dalam proses interaksi, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Demikian disampaikan Dony Aldise Harahap, Kasubbag TU Kankemenag Kota Semarang selaku Pembina Apel dalam kegiatan Apel Pagi yang digelar di halaman kantor, Senin (4/8/2025).
“Kurikulum Cinta yang digagas oleh Bapak Menteri Agama merupakan upaya menghadirkan pendidikan yang penuh rasa sayang, empati, dan penghargaan terhadap perbedaan, toleran, untuk melahirkan siswa yang cerdas, berakhlakul karimah, dan siap menghadapi tantangan kedepan,” tutur Dony kepada peserta Apel.
Ditandaskannya, Kurikulum Cinta menekankan bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter, empati, kepekaan sosial, dan moral, dengan cinta sebagai fondasinya. “Ada 3 indikator Kurikulum Cinta yaitu, madrasah ramah lingkungan, madrasah ramah anak, serta siswa madrasah yang cerdas, berkarakter dan toleran,” paparnya.
Hal ini dibenarkan Tri Murdiyanti, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pengawas Madrasah. Ia mengatakan, Kurikulum Cinta bertujuan melahirkan generasi penerus bangsa yang memiliki kecerdasan intelektual, spiritual dan emosional. “Pembelajaran tidak semata-mata teoritis, tetapi bagaimana nilai-nilai yang disampaikan mengandung unsur kasih sayang yang dapat mengintervensi siswa dalam perilaku sehari-hari, sehingga lebih humanis,” ujarnya.
Kurikulum Cinta tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga pada pengalaman dan aspek sosial emosional dalam pendidikan. “Guru sebagai role model, bagaimana dalam menyampaikan pesan dengan tidak melakukan bullying,” imbuhnya.
Pernyataan serupa diungkapkan Salim, pegawai Seksi Pendidikan Madrasah. “Kurikulum Cinta menanamkan nilai-nilai kasih sayang, toleransi, dan kemanusiaan dalam sistem pendidikan. Kurikulum Cinta bertujuan menumbuhkan rasa cinta kepada Tuhan, sesama manusia, lingkungan, dan bangsa sejak dini,” ungkapnya.(Nba/Alan)