
Kota Semarang (Humas) – Dalam rangka mensukseskan program pemerintah mewujudkan reformasi birokrasi yang bersih melayani, Kantor Kementerian Agama Kota Semarang pun terus berupaya melakukan berbagai perbaikan dalam memberikan layanan publik.
Upaya tersebut kembali ditekankan oleh Kasubbag Tata Usaha dalam rapat koordinasi yang digelar di ruang rapat kantor setempat, Senin (23/12/2024). “Mari kita gairahkan kembali semangat menuju Zona Integritas,” tutur Dony Aldise Harahap selaku Kasubbag TU Kankemenag Kota Semarang kepada Tim Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas di lingkungan kerjanya.
Dalam rakor tersebut, ada beberapa catatan yang perlu segera ditindaklanjuti diantaranya, penataan layanan pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), pembuatan SOP tusi layanan pada masing-masing unit kerja, perbaikan tampilan website, dan publikasi seluruh layanan tusi di Kankemenag Kota Semarang, baik kepada ASN maupun non ASN yang ada.
Menurutnya, salah satu unsur penilaian dalam PMPZI adalah inovasi yang dilakukan oleh instansi yang berdampak pada masyarakat dan merupakan dukungan terhadap salah satu program pemerintah.
Ia menandaskan, agar seluruh pelaksanaan tusi terdokumentasikan dengan baik. “Kinerja kita sudah bagus, tetapi akan lebih baik lagi apabila seluruh aktivitas kita terdokumentasikan secara sistematis dan terstruktur. Kita bisa bicara sudah melakukan ini itu, tetapi jika tidak didukung oleh data-data maka disebut nonsense,” ujarnya.
“Penyuluh kita telah melakukan pembangunan perekonomian masyarakat di salah satu wilayah, sehingga daerah tersebut menjadi sentra peternakan, masyarakatnya mandiri. Tetapi sayang, ini tidak pernah dipublikasilan, tidak terekspose,” ungkapnya.
Dony mengatakan, publikasi adalah hal yang penting dilakukan, bukan sebagai ajang pamer kinerja tetapi pemberitahuan kepada khalayak umum sehingga berdampak pada pembangunan citra institusi. “Masyarakat perlu tahu apa yang dilakukan oleh Kemenag. Ini merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan guna membangun trust masyarakat terhadap institusi kita,” ungkapnya.
Di akhir kegiatan, Dony menginformasikan dan mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan oleh MIN Kota Semarang. “Ternyata MIN kita bagus. Mereka mampu mengolah dan memanfaatkan pekarangan yang ada di madrasah menjadi lahan bercocok tanam. Kemudian hasilnya diolah sedemikian rupa sehingga menjadi produk yang bisa dikonsumsi dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Para siswa diajarkan dari proses pembibitan, produksi, distribusi, hingga kegiatan ekonomi, kewirausahaan yang menghasilkan. Ini jika dikembangkan dan digarap dengan apik, maka bisa menjadi salah satu program unggulan,” paparnya.
Selain itu, mengemuka pula ide program lainnya yang bisa digarap oleh Kemenag, salah satunya melalui penyuluh agama.(Nba)