Kota Semarang (Humas) – Dalam rangka persiapan menghadapi Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) Tk. Prov. Jateng yang akan digelar di Kab. Kudus pada 8-10 November 2024, Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI Kota Semarang menggelar rapat koordinasi di SDN Pendrikan Lor 03, Rabu (6/11/2024).
Kegiatan diawali dengan pembacaan Surah Annisa ayat 51-54 yang dibawakan oleh Sugimin, salah satu GPAI, dilanjutkan istighatsah yang dipimpin oleh Abdullah, GPAI lainnya. Untuk membangkitkan rasa nasionalisme, secara bersama-sama peserta rakor menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Selaku tuan rumah, Imam Santoso, Kepala SDN Pendrikan Lor 03, menyambut baik penyelenggaraan rakor, dan berharap, rakor kali ini memberikan kemanfaatan dan keberkahan.
Selain GPAI, rapat juga dihadiri oleh Kepala, Kasi PAI, dan Pengawas PAI Kankemenag Kota Semarang.
Dalam kesempatan itu, Muhtasit selaku Kakankemenag Kota Semarang mengimbau, GPAI Kota Semarang menjadi pendidik yang terbaik di Jawa Tengah. “Harapannya, GPAI Kota Semarang menjadi yang terdepan di Jateng, diawali dari keinginan yang terukur, lalu dibuat pentahapan untuk mewujudkannya,” tuturnya.
Muhtasit mengajak GPAI untuk bangga menjadi bagian dari Kemenagm “Pendidikan Agama Islam itu satu-satunya mapel yang punya direktorat di Kemenag pusat. Oleh karenanya, GPAI harus bangga, dan mengimplementasikannya dengan berkinerja yang terbaik,” ujarnya.
“Jaga nama baik GPAI, salah satunya dalam memanage keuangan. Jangan suka mengeluh, selalu berhusnudzan,” sambungnya.
Pesan lain yang disampaikannya, GPAI harus bisa menjadi teladan insan yang moderat. “Jangan sampai ada GPAI yang radikal. Ajarkanlah PAI dengan moderat,” tandasnya.
Menurutnya pula, Islam mengajarkan kerapian dan keindahan, sehingga GPAI pun harus rapi dalam berpakaian karena menjadi cerminan muslim/muslimah.
Dalam rakor itu, Muhtasit mengajak kepada GPAI untuk mengklasifikasifikan, apakah seni baca Alquran masuk dalam budaya. “Jika seni baca Quran termasuk budaya, maka akan diusahakan pendirian sanggar untuk memberikan pelatihan seni baca Alquran,” paparnya.
Pada bagian selanjutnya, Muhtasit mengajak GPAI untuk melakukan aksi zakat berdampak. “Kami mengimbau GPAI yang sudah bersertifikasi untuk menunaikan zakat profesi dan infak untuk membantu rekan-rekan guru PAI yang belum mengikuti PPG, karena memang sampai saat ini, Kemenag belum memiliki anggaran PPG bagi GPAI,” harapnya.
Ia menjelaskan upaya lain yang dilakukan yakni melakukan pendataan GPAI yang belum mengikuti PPG, untuk diajukan bantuan kepada Walikota Semarang. “Semoga ikhtiar kita mendapat ridho dari Allah SWT, sehingga dimudahkan,” pungkasnya.
Muhtasit juga mendoakan, kafilah Kota Semarang yang akan mewakili Jateng bisa meraih prestasi yang terbaik.(Wakidi/Nba)