Kota Semarang (Humas) – Selasa (29/10/2024), Muhtasit Kakankemenag Kota Semarang berkesempatan membuka Expo Kemandirian Pesantren yang digelar di UIN Walisongo.
Pembukaan Expo Kemandirian Pesantren dihadiri sejumlah tamu undangan, dan ditandai dengan pemukulan gong.
Expo Kamandirian Pesantren diselenggarakan selama dua hari, 29-30 Oktober 2024.
Dalam sambutannya, Muhtasit mengatakan, kemandirian pesantren merupakan salah satu program prioritas Kementerian Agama, yang bertujuan mewujudkan pesantren yang mandiri secara ekonomi dan berkelanjutan dalam menopang tiga fungsi yaitu, pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat sekitar.
Ia mengatakan, pesantren tidak lagi hanya sebagai tempat belajar agama, tetapi juga menjadi tempat bagi santri untuk mengembangkan softskillnya, sehingga kompetensi santri semakin berkualitas. “Pesantren yang selama ini dikenal hanya sebagai tempat pendidikan agama, dapat bertransformasi untuk membina para santri dengan keterampilan usaha, menjadi entrepreneurship,” tutur Muhtasit.
Kakankemenag Kota Semarang memaparkan, upaya-upaya yang dilakukan untuk mewujudkan kemandirian pesantren diantaranya melalui bimbingan teknis, pelatihan, dan pendampingan, salah satunya adalah gelaran Expo Kemandirian Pesantren. “Expo ini memperkenalkan produk-produk unggulan dari berbagai pesantren, sekaligus membuka wawasan masyarakat bahwa santri mampu mandiri, kreatif dan inovatif,” ujarnya.
“Selain itu, melalui expo, membuka peluang pula bagi pesantren untuk mengembangkan usahanya,” sambungnya.
Muhtasit berharap, santri Indonesia mampu memiliki daya saing dengan masyarakat dunia. “Kita harus optimis, dari pesantren untuk dunia. Pesantren mampu mewujudkan kejayaan peradaban Islam masa lalu. Sudah tidak zamannya lagi santri sebagai pekerja, tetapi harus merubah mindset bahwa santri mampu menciptakan lapangan kerja,” pungkasnya.(Umi/Nba)