Kota Semarang (Humas) – Selepas apel pagi, Kakankemenag Kota Semarang, Muhtasit, didampingi Kasi Dikmad Moch. Fatkhuronji dan Imam Sucahyo selaku Kasi PAI, memberikan pembinaan kepada para pengawas madrasah dan PAI, di Ruang Rapat Kankemenag Kota Semarang, Senin (18/11/2024).
Dalam kesempatan itu, Muhtasit mengimbau kepada para pengawas untuk menjaga profesionalitasnya dalam pelaksanaan tugas kedinasan. “Saya sebagai Kepala Kantor, Pak Fatkhuronji dan Pak Imam selaku Kasi, dan panjenengan semua selaku pengawas baik pengawas madrasah maupun PAI, memiliki tugas dan fungsi yang berbeda. Mari saling menghargai, tidak melangkahi kewenangan masing-masing. Bekerja sesuai dengan porsinya, saling berkoordinasi, bekerjasama, bersinergi dengan baik,” tuturnya.
Muhtasit menandaskan, pengawas memiliki kewajiban terus meningkatkan kompetensinya. “Jangan berharap pendidikan yang diberikan akan bermutu, jika panjenengan tidak mengupgrade regulasi terbaru dalam dunia pendidikan dan kompetensi panjenengan. Terus belajar, jangan pernah merasa puas dengan kemampuan yang dimiliki,” pesannya.
Selain itu, pengawas selayaknya menjadi teladan bagi guru. “Mulai dari berpenampilan, kenakan seragam kedinasan sesuai ketentuan. Bertutur kata yang baik dan sopan, jangan menghina atau merendahkan guru. Setiap hadir di sekolah/madradah, jadilah sosok yang memberikan kemanfaatan, jangan malah menjadi beban bagi guru maupun madrasah/sekolah,” ujarnya.
Guna efektivitas dan efisiensi dalam berkoordinasi dengan guru dan madrasah binaan, Muhtasit mengusulkan adanya WA grup. “Informasi, koordinasi, atau hal-hal lain yang perlu segera ditindaklanjuti akan mudah dan cepat mendapat respon dari guru/madrasah binaan melalui WA grup. Tidak sampai 1 jam, segera tersampaikan kesemuanya,” ungkapnya.
Menurutnya, pengawas juga bertanggungjawab terhadap kinerja guru. “Kualitas guru dalam memberikan layanan pendidikan menjadi tugas para pengawas. Kemenag telah memfasilitas peningkatan kompetensi tenaga pendidik melalui pelatihan-pelatihan berbasis online. Tugas pengawas adalah memastikan binaannya mengikuti pelatihan tersebut. Data siapa saja yang tidak ikut,” tandasnya.
“Jadikan gaji dan tunjangan yang kita terima menjadi berkah, dengan berkinerja secara maksimal, untuk menghasilkan hal yang optimal,” pungkasnya.(Nana/Nba)