Kota Semarang (Humas) – Dalam upaya pengembangan diri dan koordinasi GPAI di wilayah Kec. Semarang Selatan, KKG PAI setempat secara rutin berkala mengadakan pertemuan. Faojin, Pengawas PAI Kankemenag Kota Semarang menerangkan, pertemuan terakhir dilaksanakan pada akhir tahun 2024. “Selasa, 31 Desember kemarin, KKG PAI Kecamatam Semarang Selatan menggelar pertemuan,” jelasnya di ruang Pokjawas, Kamis (2/1/2025).
Lanjutnya, pertemuan tersebut dihadiri oleh Korsatpen Semarang Selatan, GPAI SD baik negeri ataupun swasta di wilayah Kecamatan Semarang Selatan, dan dirinya. “Hadir waktu itu Ibu Hartini, Korsatpen Semarang Selatan. Beliau menyambut baik kegiatan tersebut dan berpesan kepada guru agar selalu memberikan support kepada para siswa. Ibu Hartini mengatakan, siap menerima konsultasi tentang kesulitan dan kendala pembelajaran yang dialami oleh guru PAI di wilayah kerjanya,” tutur Faojin.
“Ibu Hartini juga menyampaikan, GPAI merupakan ujung tombak penguatan karakter religius peserta didik. Penguatan karakter ini dapat dilakukan dengan 2 hal yakni, dengan membiasakan salat dhuha oleh seluruh siswa, dengan harapan dapat menanamkan rasa tanggung jawab dan disiplin sebagai hamba Allah, dan pembiasaan membaca salawat sebelum pembelajaran yang diyakini mampu meningkatkan daya konsentrasi siswa,” sambungnya.
Faojin menambahkan, dalam pertemuan tersebut ia juga memaparkan hasil evaluasi kepengawasannya di sekolah binaannya. “70% siswa kelas 6 belum bisa membaca Alquran, sedangkan yang bisa menulis Alquran baru 40%. Saya katakan ini masalah serius yang perlu segera ditangani oleh sekolah dan GPAI, dengan melibatkan wali murid dan masyarakat seperti Madin, TPQ, dan lain-lain,” ujarnya.
“Saya katakan, bisa juga melalui pembiasaan membaca surah-surah pendek sebelum pembelajaran. ini dilakukan berjenjang dan terstruktur dari kelas 1 sampai kelas 6, sehingga tamat SD mereka memiliki celengan hafalan,” imbuhnya.(Noname/Nba)