Semarang – Di hari terakhir masuk kerja pada bulan Ramadhan 1444 H/2023 M, Selasa (18/4/2023), Penyuluh Agama Islam nonPNS Kecamatan Guungpati, Heri, menyampaikan tausiyah pada kegiatan kultum yang dilaksanakan selepas salat dhuhur berjamaah di Mushala Al Ikhlas Kankemenag Kota Semarang.
Dalam kesempatan itu, ia membawakan tema Jiwa-jiwa yang Tenang. “Saya yakin, Bapak/Ibu yang ada di lingkungan Kementerian Agama Kota Semarang, semuanya memiliki jiwa-jiwa yang tenang, karena sudah menerima THR (Tunjangan Hari Raya),” selorohnya mengawali tausiyahnya.
“Oleh karenanya, kali ini saya akan mengupas sedikit mengenai hawa nafsu. Mengapa? Karena hawa nafsulah yang membuat jiwa kita tidak tenang,” sambungnya.
Menurutnya, hawa nafsu adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan perintah Allah SWT. Ia mengatakan, hawa nafsu bukan berarti ditiadakan, tetapi yang harus dilakukan adalah mengendalikannya. “Hawa nafsu itu terkadang tetap diperlukan, sebagai contoh, terkadang untuk bisa dinilai atau diakui akan keprofesionalan kita, maka kita perlu menshare kegiatan apa yang telah kita lakukan. Tentu sebetulnya bukan berniat pamer, tetapi dengan masih memperhatikan kewajaran, hal ini terkadang memang diperlukan,” ujarnya.
Di akhir tausiyahnya, ia kembali menekankan, pentingnya mengelola hawa nafsu agar bisa menjadi hal positif yang mampu meningkatkan kinerja. “Mari kita belajar mengendalikan hawa nafsu, untuk bisa menggunakannya sebagai hal yang positif, yang membawa kemanfaatan dan peningkatan kinerja, sehingga mengantarkan kita pula ke surgaNya,” pungkasnya.(Mukhlis/NBA)