Semarang – Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia bagi umat Islam. Pada bulan ini diwajibkan atas orang yang beriman untuk berpuasa, dan mengisinya dengan amalan-amalan yang baik dan istiqomah, karena di bulan Ramadhan, seluruh amalan sunah diganjar dengan amalan wajib, sedangan amalan wajib dilipatgandakan sampai 700 kali lipat.
Hal inilah yang mendasari Kerohanian Islam (Rohis) SMA Kesatrian 2 Semarang menyelenggarakan kegiatan amalan Ramadhan 1444 H/2023 M.
GPAI setempat selaku Pembina Rohis pun bersyukur, kegiatan tersebut mendapat dukungan sepenuhnya dari Kepala Sekolah beserta jajarannya, dan juga warga sekolah. “Alhamdulillah kegiatan amaliah Ramadhan berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada kendala apapun. Ini semua tentu karena dukungan dari seluruh pihak,” lapornya kepada H.M. Faojin selaku Pengawas PAI Kankemenag Kota Semarang, Selasa (18/4/2023) melalui pesan whatsapp.
“Semoga dengan kegiatan-kegiatan yang telah kami laksanakan ini akan meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan warga SMA Kesatrian 2 kepada Allah SWT,” ujarnya.
Ia mengatakan, kegiatan amaliah Ramadhan tahun ini mengusung tema Jadikan Ramadhan sebagai Bulan Peningkatan Kualitas Iman dan Takwa serta Kepedulian Terhadap Sesama. “Tema yang kami pilih dengan maksud untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa civitas akademika SMA Kesatrian 2, mendekatkan kecintaan diri dengan Alquran, meningkatkan semangat berzakat, infak, dan bersedekah, serta meningkatkan kepedulian terhadap sesama,” terangnya.
Ia menyampaikan, kegiatan amaliah Ramadhan dilaksanakan di lingkungan sekolah, selama bulan Ramadhan 1444 H/2023 M. “Kegiatan amaliah Ramadhan berupa Pesantren Ramadhan dan Pengajian Nuzulul Quran. Dan kegiatan-kegiatan ini telah kami susun jadwalnya sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kegiatan KBM di bulan Ramadhan,” jelasnya.
“Pesantren Ramadhan dilaksanakan tanggal 10-13 April 2023. Setiap hari kegiatan dimulai pukul 7.30 diawali dengan pembacaan asmaul husna, dilanjutkan tadarus Alquran, salat dhuha, kegiatan di kelas masing-masing, dan diakhiri dengan salat dhuhur berjamaah. Dan selama 4 hari itu, anak-anak menghatamkan bacaan Alquran, dengan pembagian juz pada masing-masing jenjang,” imbuhnya.
Ia berharap, kegiatan amaliah Ramadhan akan berkelanjutan, dan lebih dapat ditingkatkan jenis kegiatannya, sehingga lebih menarik minat peserta didik.(Faojin/NBA)