Kota Semarang (Humas) – Sejumlah mantan Napi Teroris (Napiter) yang tergabung dalam Persaudaraan Anak Negeri (Persadani) bersama tokoh lintas agama, ikut andil dalam Deklarasi Pemilu Damai 2024.
Deklarasi dituangkan dalam penandatanganan bersama di atas MMT berukuran 4×6 m yang digelar di Halaman Kantor FKUB Kota Semarang, Rabu (07/02/2024).
Tokoh agama yang turut dalam penandatanganan itu yakni, perwakilan dari NU, Walubi, PHDI, PGKS, Ansor, dan LDII.
Ketua Persadani, Sri Puji Mulyosiswanto menerangkan, aksi ini terinisiasi karena semakin memanasnya suasana menjelang Pemilu 2024. “Suasananya kok mulai hangat terus panas, ini harus ada yang ngademke. Saya dan teman-teman nekad aja melakukan pendekatan, dibantu FKUB akhirnya berhasil. Ada 15 perwakilan organisasi agama yang ikut,” ujarnya.
Ia menerangkan, sebelum melakukan penandatanganan, para tokoh agama yang hadir, diimbau komitmennya dalam mensukseskan Pemilu 2024, dengan tidak memberikan ujaran kebencian, menolak Golput, kekerasan, dan intoleransi.
“Yang kita khawatir itu ada konflik hanya karena beda pilihan, apalagi kalau ditarik ke politik identitas,” kata Puji yang merupakan rekan dekat gembong teroris Noordin M Top.
Sementara itu Syarif Hidayatullah, Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Semarang yang sekaligus Sekretaris FKUB Kota Semarang memaparkan, tokoh agama memiliki peran dalam meredam konflik menjelang pelaksanaan Pemilu. “Kehadiran tokoh agama selalu diperlukan dalam meredam atau menyejukkan suasana masyarakat. Terlebih selalu menjelang pemilu situasi sedikit memanas,” tuturnya.
Selaku Penyuluh Agama Kemenag Kota Semarang, dan mewakili FKUB Kota Semarang, Syarif mengungkapkan senang bisa menjadi bagian deklarasi Pemilu Damai 2024 yang diinisiasi oleh Persadani
MMT deklarasi pemilu damai tersebut kemudian dipasang di papan baliho milik Pemkot Semarang yang ada di Jalan Sukun Kec. Banyumanik Kota Semarang, agar bisa terlihat oleh masyarakat umum.(Sy/Nba)