
Kota Semarang (Humas) – Selasa (4/2/2025), Muhtasit, Kakankemenag Kota Semarang didampingi Kasubbag TU, Kasi Bimas Islam, Kasi PHU, Ketua Pokjaluh, Humas, dan perwakilan Penyuluh Agama Islam, melakukan audiensi dengan Kadinkes Kota Semarang di Ruang Rapat Lt. 9, Kantor Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Dalam kesempatan ini, Muhtasit menyampaikan program inovasi Kankemenag Kota Semarang, Klangenan, Kemenag Peduli Pangan dan Lingkungan. Kepada Kadinkes Kota Semarang, Mochamad Abdul Hakam, Tahsit meminta informasi terkait program dari Dinkes yang bisa disinergikan dengan Kemenag Kota Semarang.
Kadinkes Kota Semarang menyambut baik program Klangenan. “Program Klangenan sejalan dengan poin kedelapan dari Asta Cita Presiden Prabowo, dan seirama dengan program Pemerintah Kota Semarang yang mana Dinas Kesehatan merupakan bagian kecilnya,” tuturnya.
“Di akhir tahun kemarin, kita telah melaunching program yang diberi nama Abu Nawas, Pesantren Mandiri Berwawasan Sehat dan Daulat Pangan, dan Ponpes Fadhlul Fadhlan menjadi pilot projectnya,” sambungnya.
Kadinkes Kota Semarang berharap, Kemenag bisa ambil bagian dalam ikut mensukseskan program peduli pangan dan lingkungan di Kota Semarang. “Kami berharap, nantinya akan ada khotbah Jumat yang bertemakan kesehatan, sehingga kaum Bapak-Bapak ikut terintervensi dalam memecahkan solusi kesehatan di ota Semarang. Selama ini kan yang sering dilibatkan baru Ibu-Ibu, seperti kasus penanganan stunting, gizi anak, dan lain-lain,” ungkapnya.
Selain itu, melalui peran penyuluh agama yang ada di setiap kecamatan, diharapkan dapat bersinergi dengan promotor kesehatan dari Dinkes Kota Semarang dalam mengkampanyekan dan mengedukasi program-program terkait kesehatan masyarakat. “Sebelum penyuluhan, dilakukan edukasi terlebih dahulu sebagai upaya prefentif, terutama di daerah berpotensi dampak penyakit berbasis lingkungan Kota Semarang,” ujarnya.
Usulan ini pun mendapat respon positif dari Kakankemenag Kota Semarang. Dony Aldise Harahap selaku Kasubbag TU Kankemenag Kota Semarang menambahkan, agar adanya FGD atau TOT guna mengawali program bersama antara Kemenag dan Dinkes Kota Semarang.
Hal serupa juga disampaikan Hakam, guna menyamakan persepsi. “Kita nanti bisa bertemu melalui secara online, Saya, Pak Kakankemenag, dan juga nanti Bu Kabid, dan pihak-pihak terkait bisa ikut serta, agar kegiatan lebih efektif dan efisien,” paparnya.
Sebelum berpamitan, Muhtasit menandaskan, Kemenag Kota Semarang siap bersinergi dalam permasalahan keamanan pangan dan kesehatan lingkungan, utamanya melalui penyuluh agama sebagai garda terdepan yang bersinggungan langsung dengan masyarakat. “Kami siap bersinergi. Kami mohon bantuan dari Dinkes untuk bisa sharing peta potensi masalah kesehatan masyarakat di Kota Semarang, dan juga data Promkes, guna memudahkan penyuluh kami dalam berkoordinasi di lapangan,” imbaunya.
Kesemuanya bersepakat, audiensi ini tidak hanya sekedar seremonial, tetapi ditindaklanjuti dengan evaluasi agar memberikan kemanfaatan. “PR bersama bagi kita, bagaimana merubah mindset masyarakat Kota Semarang agar lebih peduli pada keamanan pangan dan kesehatan lingkungan,” pungkas Hakam didampingi Kabid Kesmas, Minasari.(Faiq/Nba)