Kota Semarang (Humas) – Dalam upaya menjaga dan meningkatkan kinerja Guru Pendididikan Agama Islam (GPAI) dan kualitas PAI di sekolah, Pengawas PAI Kemenag Kota Semarang secara rutin melakukan monev.
Begitu pun pada hari ini, Jumat (26/7/202), Fojin selaku Pengawas PAI Kemenag Kota Semarang bertandang ke SDN Barusari 01.
Ada 4 hal yang mendapat sorotan Faojin terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dibudayakan di SDN Barusari 01.
Pertama, kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang tidak melupakan sisi religius seperti, pembiasaan pembacaan asmaul husna, salat berjamaah, dan salat dhuha.
Kedua, pembiasaan salat dzuhur berjamaah di sekolah yang sudah berjalan dengan baik.
Ketiga, BTQ. Dan keempat, Pembiasaan bersalaman dengan siswa.
“Alhamdulillah, sepanjang pengawasan di lapangan, kegiatan keagamaan, ibadah, sudah dilaksanakan dengan baik, hanya perlu peningkatan di beberapa sektor,” tutur Faojin.
Faojin menyarankan, pembiasaan salat dzuhur berjamaah bisa bekerjasama dengan wali kelas, agar bisa lebih ditingkatkan untuk dilaksanakan di masing-masing kelas.
Terkait BTQ, Faojin mengimbau keterlibatan stakeholder lainnya. “Untuk peningkatan kemampuan baca tulis Alquran siswa, guru atau sekolah bisa menjalin kerjasama dengan pihak lingkungan sekolah, seperti TPQ yang ada disekitar sekolah,” ujarnya.
“Selain itu, sebaiknya ada laporan progress belajar siswa, dengan tujuan untuk mengetahui sudah sejauh mana prestasi siswa dalam BTQ, bisa jadi bahan evaluasi juga,” imbuhnya.
Selanjutnya, Faojin berpendapat, akan lebih baik jika pembiasan saling bersalaman antara guru dengan murid, bisa ditambahkan dengan pemberian motivasi, supaya lebih terbangun bonding. “Dengan motivasi-motivasi kecil dan sederhana, akan mampu membangun komunikasi yang baik, sehingga muncul rasa kasih sayang layaknya orang tua dan anak, rasa aman, percaya diri, sehingga akan lebih mudah tercapainya output yang kita inginkan dari pembangunan karakter, budi pekerti, dan hal-hal lainnya,” pungkasnya.(Faojin/Nba)