Kota Semarang (Humas) – Bencana banjir yang melanda wilayah Pantura beberapa hari terakhir, berdampak pula pada sebagian masyarakat Kota Semarang.
Menurut laporan BNPB pada 18 Maret 2024, terdapat 8 kecamatan dan 169.991 jiwa yang terdampak. Oleh karenanya, Yayasan Termas atau Terangi Masyarakat Semarang yang merupakan binaan dari para penyuluh agama Islam Kemenag Kota Semarang, melakukan gerakan Peduli Banjir, dengan memberikan bantuan kepada korban banjir di sejumlah titik di Kota Semarang, Rabu (20/03/2024).
Selaku Ketua Yayasan Termas, Nur Malik menerangkan, ada tujuh lokasi yang dikunjungi. “Alhamdulillah, meskipun agak telat, teman-teman tetap bergerak untuk memberi bantuan ke tujuh titik yang terdampak banjir,” terangnya.
Ia menambahkan, lokasi terdampak banjir yang disambangi seperti masjid, musala, pondok pesantren, dan panti asuhan. “Untuk masjid dan musala yang kami tuju yakni, Masjid Al Maimunah Pedurungan, Masjid Baitul Iman Tambakrejo, dan Musala Al Muhtadin Kaligawe. Sedangkan ponpes, RA, dan panti asuhan, kami arahkan ke Panti Asuhan Ki Ageng Selo Tambakrejo dan Al Ikhlas Terboyo Wetan, Ponpes Terboyo Wetan, dan RA Nurul Hikmah Kaligawe,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pokjaluh Kemenag Kota Semarang, Ricky Warsito memaparkan, kegiatan sosial semacam itu telah dilaksanakan oleh Yayasan Termas sejak awal berdirinya yayasan di tahun 2022. “Yayasan Termas diinisiasi oleh penyuluh agama Islam Kemenag Kota Semarang pada 9 Maret 2022. Sesuai dengan SK Kemenkumham Nomor AHU-0006122.AH.01.04 tahun 2022 berkedudukan di Kota Semarang dan bergerak di bidang sosial, kemanusiaan, dan keagamaan. Sejak 2022, banyak bantuan yang telah disalurkan kepada masyarakat diantaranya bantuan sembako, alat keberaihan, sarana peribadatan, dan pendidikan Islam,” ungkapnya.
Selaku pembina yayasan, Ricky berharap, ke depan Yayasan Termas bisa turut serta mendukung dan membantu mensukseskan program pemerintah, terutama dalam menyelesaikan permasalahan di bidang sosial, kemanusiaan, dan keagamaan.(Sya/Nba)