Semarang-Negara Indonesia yang luas dengan aneka ragam budaya dan agama perlu adanya moderasi beragama sebagai program unggulan Kementerian Agama RI tahun 2023 untuk di ajarkan kepada siswa bagaimana bersikap toleran dengan pemeluk agama lain. Untuk memberikan edukasi dan pengalaman siswa dalam budaya dan sejarah keagamaan tersebut MAN 2 Kota Semarang mengadakan Studi Budaya dan Religi ke Bali (19-23/6/2023)
Wakil kepala bidang hubungan masyarakat ahmad Riyatno menuturkan” Tujuan Studi Budaya dan Religi ke Bali adalah menambah wawasan siswa kelas XI semua jurusan tentang perkembangan kepariwisataan, pengetahuan budaya, agama dan melatih membuat riset sederhana tentang sejarah keagamaan di Pulau Dewata dan hasil riset sederhana tersebut akan di kumpulkan kepada wali kelas masing-masing” Kepergian anak-anak ke Pulau Dewata tidak melulu bersuka ria atau berpariwisata, tetapi juga harus membuat karya ilmiah atau esai tentang apa saja yang anak amati tegas Ahmad
Wakil kepala bidang kesiswaan Fauzan sekaligus ketua panitia menjelaskan “Beberapa tempat wisata alam yang menjadi tujuan adalah Tanah Lot, Pantai Kuta, Pantai Pandawa, Joger, Danau Bedugul. Sedang tujuan studi wisata religi adalah Makam Keluarga Gus Dur di Komplek Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur “
Kepala MAN 2 Kota Semarang H. Junaedi menjelaskan “ Mayoritas orang Bali beragama Hindu. Tetapi mereka terbuka bagi siapa saja bahkan kehidupan keberagamaannya menjadi daya dukung kepariwisataan pulau Bali. Para pengunjung tentu saja juga harus menghormati budaya Bali dan bertoleransi dengan agama dan budaya Bali termasuk anak-anak madrasah” (Ahmad Riyatno-bd)
Sebelum Menuju Bali, Anak-anak MAN 2 Kota Samarang Berziarah Membaca Doa di makam Gusdur dan Keluarganya di Komplek Ponpes Tebu Ireng Jombang Jawa Timur