Semarang (9/11) – MTs Negeri 2 Kota Semarang mengikuti lomba film pendek yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dengan tema “Moderasi Beragama”. Lomba yang diperuntukkan bagi masyarakat umum digelar mulai 11 Oktober – 11 November 2021.
Miftah dan Tim MTs N 2 Kota Semarang (Arif, siti aminah, Dyah Ayu, Wuri, Oktavia, Munir, Fahmi, Aris) selaku CO lomba pembuatan film Pendek ini menjelaskan, kalangan milenial (siswa) memiliki peran penting sebagai agen moderasi beragama. “Lomba ini kita selenggarakan untuk meningkatkan partisipasi sekaligus memperkuat pemahaman masyarakat tentang Moderasi Beragama,” jelas Miftah pada Selasa (9/11/2021).
“Melalui lomba ini, kami berharap penguatan literasi masyarakat terkait Moderasi Beragama juga dapat kita bangun,” sambungnya.
Miftah menambahkan, pembuatan Film Pendek Moderasi Beragama ini juga melibatkan siswa MTs Negeri 2 Kota Semarang.
“Siswa Millenial harus bisa mensosialisasikan muatan moderasi beragama di kalangan masyarakat agar tercipta kehidupan yang harmonis, damai dan rukun. Salah satunya dengan apresasi dengan mengikuti film pendek moderasi beragama yang diselenggarakan kementerian Agama RI tersebut,” ujar Siti Aminah” .
Siti Aminah menjelaskan, moderasi dalam beragama dapat terlihat melalui 4 indikator. Di antaranya adanya komitmen kebangsaan yang kuat, sikap toleran terhadap sesama, memiliki prinsip menolak tindakan kekerasan baik secara fisik maupun verbal serta menghargai tradisi dan budaya lokal masyarakat Indonesia yang sangat beragam. Dalam hal ini semua akan diapresiasikan guru dan siswa melalui karyanya untuk mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama-RI.
Siti Aminah selaku pengarah pembuatan film pendek moderasi beragama juga menerangkan tentang pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Di sini terdapat beragam masyarakat dengan latar belakang agama, sosial dan budaya yang berbeda-beda.
“Pembuatan film pendek moderasi beragama merupakan konsepsi yang dapat membangun sikap toleran dan rukun guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Bagi penonton yang akan menikmati film pendek moderasi beragama,” tuturnya.
Lebih jauh, tim pembuatan film pendek menguraikan tentang beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan guna menciptakan keberagaman yang inklusif melalui hasil karya dan mengikuti berbagai lomba.
Langkah tersebut di antaranya dengan memasukan muatan moderasi beragama dalam kurikulum pendidikan, mengembangkan wawasan multikultural dan multireligius di kalangan masyarakat, mengitensifkan dialog antara umat beragama berbasis komunitas dan melibatkan seluruh masyarakat untuk menyelenggarakan kegiatan sosial-ekonomi lintas budaya dan agama. Khususnya di kalangan generasi muda/millenial. “Harapannya, MTs Negeri 2 bisa juara”, imbuhnya. (Mursyid)