Semarang 28 Okotber 2016, Warung elektronik (e-warong) gotong-royong yang digagas pemerintah sebagai tempat transaksi penerima bantuan pangan diyakini bisa memangkas praktik rentenir di kalangan masyarakat untuk lini paling bawah
Kartu yang akan diterima merupakan kartu keluarga sejahtera yang berlogo Kamis atau Koperasi Masyarakat Indonesia Sejahtera
Dengan adanya layanan ini diharapkan penerima bansos tepat sasaran, tepat waktu, ketepatan jumlah dan keterjangkauan serta efektif. Menteri Sosial Ibu Khofifah menegaskan, melalui layanan ini, ada empat item bantuan sosial yang bisa disinergikan, seperti pupuk, elpiji, beras dan program keluarga harapan
e-voucver nantinya terbagi menjadi beberapa rekening, yaitu rekening raskin, rekening Program Keluarga Harapan yang mendapat bantuan tiga bulan sekali sekitar Rp300 ribu. Untuk e-voucher raskin hanya dapat ditukarkan dengan sembako dan tidak dapat diuangkan, akan tetapi untuk program Program Keluarga Harapan bisa diuangkan.
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, meresmikan 15 Elektronik Warung Gotong-royong Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Program Keluarga Harapan di Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah. Puan mengatakan keberadaan e-warong diharapkan mampu memberdayakan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik karena keberadaan e-warong membuat masyarakat memiliki akses langsung terhadap perbankan
Menteri Puan sempat menyaksikan transaksi riil di e-warong, KUBE, PKH dengan nama agen: Yuliatna, bernomor agen BNI01365479. Di e-warong tersebut seorang ibu bernama Sumiatri membeli beras lima kilogram dengan kartu e-warong di mana 1 kg beras seharga Rp 9.500.
Menurutnya, harga beras dengan transaksi e-warong lebih murah dibandingkan jika membeli di pasar biasa. “Kalau di luar sekarang harga beras seperti ini sudah di atas Rp 10.000. Hemat di sini,” katanya.
Dengan transaksi di e-warong, pemilik kartu bisa mengecek saldo keuangan sebelum dan sesudah transaksi. Puan berharap masyarakat makin terbiasa dengan menggunakan transaksi nontunai. Dengan demikian program keuangan inklusif bisa makin menjangkau banyak orang
Dengan adanya e-warong, masyarakat penerima bansos tidak perlu lagi antre mencairkan bantuan itu karena mereka bisa berkomunikasi dengan pemilik warung untuk mencairkannya sewaktu-waktu.
Dalam Kesempatan ini disamping membacakan doa ketika peluncuran e-warong, Kepala Subbag Tata Usaha bapak labib juga turut menyaksikan penyerahan E-warong tersebut bersama-sama pak walikota dan Menko PMK. (am/foto : zaenal)