Jakarta – Menyikapi bertambahnya jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat mencapai 258 orang, penghubung Kesehatan Daker Makkah Ramon Andrias mengatakan, meski jumlah jemaah risiko tinggi (risti) lebih banyak, namun angka kematian tahun ini lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu.
“Dibandingkan pada hari yang sama pada tahun lalu lebih rendah. Sekarang 258 orang, tahun lalu 393 orang,” ujar Ramon, Minggu (25/09/2016). Menurutnya, rincian dari 258 jemaah tersebut, 188 orang wafat di Makkah, 37 di Madinah, 30 di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, serta 3 di Airport.
Ramon berharap, menurunnya angka kematian jemaah ini berkorelasi positif dengan pemahaman mereka terhadap pola hidup dan sehat. “Jemaah lebih mengerti tentang bagaimana menjaga kesehatan yang baik. Tidak melakukan kegiatan yang sunah di luar kemampuan dia,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu faktor penyebab jemaah sakit adalah ketidakmampuan mereka dalam mengukur kemampuan diri sendiri sehingga kelelahan. Kondisi ini bisa menyebabkan sakit bawaan dari Tanah Air muncul.
Meski dibanding tahun lebih rendah, Ramon mengaku bahwa kalau dibandingkan dua tahun sebelumnya, yaitu tahun 2014, angka kematian tahun ini masih lebih tinggi. Pada hari yang sama di tahun 2014, lanjut Ramon, angka kematian saat itu 234 orang. (ar/ar)