Serangkaian acara peringatan tahun baru Islam 1444 H, MTs Negeri 1 Kota Semarang mengadakan dua kegiatan yaitu pawai menyambut 1 Muharam 1444 H (29/07/2022) dan santunan anak yatim (08/08/2022). Acara ini sudah menjadi budaya di madrasah khususnya di MTs Negeri 1 Kota Semarang. Meskipun demikian pelaksanaannya perlu ditingkatkan pertahun baik secara kualitas maupun kuantitas. Secara kualitas diharapkan kesadaran berbagi kepada anak yatim semakin banyak nominal keikhlasan uang yang didapat, secara kuantitas semakin dapat menyantuni jumlah anak yatim yang memungkinkan tidak untuk anak didik sendiri tetapi juga untuk anak di luar anak didik sendiri.
H. Kasturi, selaku Kepala Madrasah menyampaikan sambutannya “Santunan anak yatim kali ini sebagai bentuk melaksanakan perintah Allah Swt. di momen terindah yaitu tanggal 10 Muharam 1444 H yang jatuh pada hari ini Senin tanggal 08 Agustus 2022. Selain itu juga sebagai bentuk kasih kasih bapak ibu guru dan pegawai MTs Negeri 1 Kota Semarang terhadap anak didiknya yang yatim. Terima kasih kami ucapkan. Semoga anak yatim senang dan bahagia,” tutur beliau.
“Kami sebagai panitia peringatan tahun baru Islam 1444 H telah berkoordinasi untuk melaksanakan acara. Pada hari ini momen menyantuni anak yatim. Ada 42 anak didik kami yang berhak mendapatkan santunan. Alhamdulillah anak-anak yang mendapat santunan sudah kami kumpulkan dan dana sudah kami bagikan,” jelas ketua panitia, H. Asyhar Ulinnuha Arif, setelah acara usai.
Acara dengan mengambil tema “Bulan Muharam sebagai bulan pemula tahun baru hijriyah dan momentum terindah penyantunan anak yatim” ini betul-betul memanfaatkan waktu penyantunan di tengah-tengah padatnya acara yang lainnya. Meskipun pelaksanaannya secara sederhana, namun kehidmatan tetap terjaga. Setelah Kepala Madrasah membagikan amplop peranak, diikuti para guru dan pegawai mengucapkan doa selamat dan menyalami serta mengelus kepala mereka satu persatu. Suasana haru muncul ketika ada beberapa anak yang menangis. Panitia dengan sigap memeluk mereka dan membujuk mereka dengan kasih sayang.
“Walaupun selama pelaksanaan penyantunan tidak ada kendala yang berarti, namun pelaksanaan pada tahun yang akan datang kami mengharap lebih baik dalam koordinasi dengan wali kelas sehingga saat hari “H” tidak ada anak yang tertinggal dalam pendataan untuk mendaptatkan santunan. Mari care bersama terhadap anak yatim,” tandas Hj. Muta’alimah, waka. Humas.
Acara berjalan lancar dan ditutup doa bersama yang dipimpin oleh Marzuki, guru Akidah Akhlak. Teriring doa semoga anak yatim selalu sehat, diberi kekuatan lahir batin, tetap tegar, lancar memperoleh kehidupan dan pendidikan yang layak sampai mencapai cita-cita. (Humas Emtessa)