Kota Semarang (Humas) – Selasa (07/05/2024), Ahmad Farid, Kakankemenag Kota Semarang menghadiri Rakor Persiapan Pembinaan Peserta MTQ Nasional XXX yang diselenggarakan oleh Setda Prov. Jateng di Kurnia Seafood Semarang.
Dalam kesempatan itu, Farid hadir bersama perwakilan Pengurus LPTQ Kota Semarang, serta 17 Kabag Kesra pada Kab/Kota se-Jateng yang akan mewakili Jawa Tengah dalam MTQ Nasional XXX pada September 2024 di Samarinda Prov. Kalimantan Timur.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Rofiq selaku Kabid Pembina LPTQ Jateng dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Kementerian Agama.
Ia menandaskan, untuk bisa meraih kesuksesan dalam MTQN diperlukan latihan dan kedisiplinan dari calon peserta. Selain itu, menurutnya, diperlukan official yang tepat dari masing-masing cabang yang dipertandingkan. Untuk itu, ia mengusulkan, Dewan Hakim Nasional diundang sebagai pelatih.
Yang tak kalah penting, kepada segenap panitia diimbau untuk tidak mengesampingkan pengurusan perizinan bagi siswa/mahasiwa yang akan mewakili Jateng dalam MTQN XXX.
Pada bagian lain, Pembina LPTQ Prov. Jateng, Prof. Dr. Yuyun Effendi menyampaikan beberapa analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman atau yang biasa dikenal dengan istilah SWOT terhadap para juara lomba MTQ Tk. Prov. Jateng XXX yang digelar di Kab. Pati pada beberapa waktu lalu. “Peserta memiliki potensi, pembinanya juga punya bakat, peluang juga ada, serta dukungan IT yang memadai. Untuk itu, agar para kafilah ini lebih termotivasi untuk meningkatkan kompetensinya, perlu support dari seluruh pihak, salah satunya dengan memberikan penghargaan kepada peserta,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Ibu Ema Rachmawati selaku Asisten Setda Prov. Jateng mengatakan, Prov. Jateng menargetkan masuk sebagai juara 5 besar dalam MTQN. Oleh karenanya, ia mengimbau kepada 17 Kab/Kota yang akan mewakili Jateng dalam MTQN XXX, untuk melakukan pembinaan kepada para juara. “Tolong dibuat kurikulum pelatihannya, supaya lebih terukur dan terarah,” pesannya.
Ia menambahkan, selain pembinaan oleh Kab/Kota, diperlukan pula pembinaan lanjutan oleh Pemprov dan atau LPTQ Jateng secara terstruktur, dengan melibatkan berbagai pihak.(Rozaq/Nba)