Kota Semarang (Humas) – Dalam rangka percepatan pelaksanaan anggaran dan capaian kinerja, Kankemenag Kota Semarang melalui Subbag Tata Usaha menggelar Rakor Evaluasi Triwulan III TA 2024 di aula kantor, Senin (14/10/2024).
Kegiatan ini dihadiri Kakankemenag Kota Semarang selaku KPA, Plt. Kasubbag TU, Kasi, Gara, Kepala MIN, PPK, Bendahara, Pengelola Kegiatan DIPA, APK dan PK APBN, PPSPM, Perencana, serta Pengelola BMN dan PNBPNR di lingkungan Kemenag Kota Semarang.
Rachmad Pamudji, Plt. Kasubbag TU, memimpin jalannya Rakor, diawali dengan pembacaan hasil realisasi anggaran pada masing-masing satker oleh Oktanto Adi Murtono atau yang akrab dipanggil Tanto selaku Perencana. “Realisasi anggaran yang kami tampilkan adalah capaian sampai dengan akhir September. Dan alhamdulillah, hari ini tadi kami cek kembali, telah ada progress peningkatan serapan anggaran pada beberapa satker yang angka realisasinya masih dibawah target yang diharapkan,” ungkap Tanto sembari menanyangkan tabel realisasi anggaran pada masing-masing satker yang telah dikelompokkan pula berdasarkan jenis belanja.
“Terdapat sisa pagu 10 milyar lebih pada akun belanja pegawai di Sekjen, ini karena belum terbayarnya gaji, tukin, TPG, dan uang makan pegawai bulan Oktober-Desember. Angka realisasi 88 koma sekian persen ini sudah sesuai, karena tidak bisa dilakulan percepatan,” sambungnya.
Tanto menginformasikan jika kesemua detail pada belanja pegawai telah rutin dicairkan setiap bulan sesuai dengan peruntukkannya.
Pada kesempatan itu, masing-masing satker menyampaikan evaluasi dan kendala dalam pelaksanaan anggaran sampai dengan triwulan III. Sebagai satker dengan angka realisasi anggaran terendah, Sriwahyuningsih selaku Pengelola Kegiatan DIPA mewakili Gara Kristen menyampaikan, terdapatnya dana transito di satkernya.
Sedangkan Abdur Rozaq selaku Pengelola PNBPNR menginformasikan, bertugasnya beberapa Kepala KUA sebagai PPIH tahun 1445 H/2024 M dan pengunduran diri beberapa PAH, berdampak pada kurang optimalnya realisasi anggaran pada Seksi Bimas Islam.
Ahmad Farid, Kakankemenag Kota Semarang, dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi kepada jajarannyan. “Target realisaai anggaran sebesar 75% pada Juli kemarin memang belum bisa terwujud, tetapi saya memaklumi, karena sebagian besar anggaran yang tertuang pada DIPA masing-masing satker merupakan alokasi anggaran yang pencairannya bersifat rutin, sehingga tidak bisa dilakukan percepatan. Tetapi angka 88,45% pada akhir triwulan III merupakan nilai yang bagus dan telah melampaui target. Terima kasih atas komitmennya, kerja keras dan cerdasnya atas capaian ini,” ungkapnya.
“Secara pribadi, saya juga menyampaikan terima kasih kepada satker-satker yang telah ikut mendukung kebutuhan perjadin Kepala Kantor, karena keterbatasan ketersediaan alokasi anggaran perjadin di Sekjen, terpaksa kemarin ngrusuhi Seksi Bimas Islam dan Dikmad, karena tusi ini harus tetap dilaksanakan,” imbuhnya.
Ia berujar, perencanaan yang efektif dan taktis akan membantu percepatan target realisasi anggaran dan capaian kinerja. “Diperlukan revisi karena menyesuaikan dengan kebutuhan alokasi anggaran di lapangan adalah wajar dilakukan, namun sebaiknya melalui kajian yang matang, sehingga revisi anggaran tidak dilakukan berulang kali,” pesannya.
Pada bagian lain, Tanto memaparkan, Perencana Kankemenag Kab/Kota se-Jateng sedang mengajukan buka blokir terhadap DIPA Sekjen. “Kita memiliki alokasi anggaran sebesar 40 juta rupiah yang diblokir pada DIPA Sekjen. Kemarin kami telah diminta untuk membuat TOR dan RAB guna usulan buka blokir tersebut. Sebagian besar Kankemenag Kabupaten/Kota mengusulkan untuk dijadikan alokasi anggaran perjadin, karena hampir semua daerah se-Jateng mengalami minimnya alokasi anggaran perjadin,” paparnya.
Ia dan KPA berharap, buka blokir bisa terealisaai dalam waktu dekat.(Nba)