
Kota Semarang (Humas) – Kasubbag Tata Usaha Kankemenag Kota Semarang, Dony Aldise Harahap, duduk bersama Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) dan PAI PPPK, membahas program Klangenan, Kemenag Peduli Pangan dan Lingkungan, di ruang rapat kantor setempat, Senin (3/2/2025).
Membuka rapat, Dony menyampaikan secara detail dasar, tujuan, maksud dari program Klangenan, serta andil penyuluh dalam program tersebut.
Dalam rapat, beberapa penyuluh menyampaikan saran dan pendapat, bahkan beberapa menyampaikan jika program Klangenan bukanlah hal baru bagi penyuluh agama di lingkungan Kankemenag Kota Semarang. “Selama ini, kami telah melakukan kegiatan bersih-bersih rumah ibadah di Kota Semarang, hanya saja belum dilaksanakan secara rutin berkala,” terang Rahmat Hidayat selaku Ketua Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kemenag Kota Semarang.
Khasanah Hidayah atau yang akrab disapa Ana menambahkan, salah satu penyuluh agama Islam Kemenag Kota Semarang bahkan sudah ikut berperan aktif dalam mengelola limbah pangan menjadi keamanan pangan. “Bu Roudhoh selama beberapa tahun ini telah membantu Pemerintah Kota Semarang dalam memanfaatkan limbah makanan dari mall dan supermarket yang ada di Kota Semarang, yang tentunya masih layak dan aman dikonsumsi untuk ditasarufkan kepada masyarakat yang membutuhkan,” tuturnya.
Roudhoh menyambut baik program Klangenan, karena menurutnya, ia sedikit kuwalahan dalam mentasarufkannya. “Saking banyaknya, saya terkadang sampai kesulitan dalam mentasarufkannya. Program ini sangat bagus, karena bisa mempercepat pentasarufan limbah makanan dan mendukung program Pemerintah dalam keamanan pangan, mengentaskan atau menurunkan angka stunting” ungkapnya.
Dony mengimbau, program Klangenan didukung penuh oleh para penyuluh agama, salah satunya melalui dakwah bil lisan. “Kami imbau Bapak/Ibu, teman-teman semua, ikut menggaungkan program Klangenan agar program ini lebih berdampak bagi masyarakat Kota Semarang,” imbaunya.
Ia menambahkan, kegiatan bersih-bersih rumah ibadah agar dilaksanakan secara lebih terstruktur dan terkoordinir. “Buat schedulenya, kapan dilaksanakan, dan sasarannya mana saja. Jangan lupa, kegiatan-kegiatan yang dilakukan akar terdokumentasikan dengan baik, dan bekerjasama dengan Tim Humas untuk pembuplikasiannya, sehingga apa yang kita lakukan ini bisa diketahui, bukan untuk pamer tetapi tujuannya adalah syiar bahwa ini lo Kemenag itu tidak hanya mengurusi agama, tetapi kita juga bisa melakukan hal-hal yang turut mendukung program Pemerintah, Asta Cita Presiden,” tandasnya.(Arifin/Nba)