
Kota Semarang (Humas) – Dalam gelaran apel pagi yang dilaksanakan di halaman kantor, Cholidah Hanum Penyelenggara Zakat dan Wakaf selaku pembina apel, menerangkan pelaksanaan tusi satker yang dipimpinnya, utamanya dalam tusi wakaf kepada ASN Kankemenag Kota Semarang, Senin (5/5/2025).
“Terkait tusi wakaf, dalam program percepatan sertifikat wakaf, Kemenag Kota Semarang telah mencapai 75%. Dari 100 masjid yang terdata, 70 sudah bersertifikat wakaf. Dan dari 39 musala, 28 juga sudah bersertifikat wakaf. Tahun ini Dirjen Bimas Islam menargetkan tujuh ribu kuota khusus masjid dan musala. Untuk itu, kami akan berkoordinasi dengan Bapak Kasi Bimas Islam dan rekan-rekan penyuluh agama Islam guna percepatan pencapaian target 100%,” terang Hanum.
“Setelah kuota masjid dan musala terpenuhi, sasaran selanjutnya adalah madrasah dan pondok pesantren,” imbuhnya.
Kemenag sebagai regulator dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai pelaksana di lapangan dalam pengelolaan wakaf, Hanum menginformasikan, melalui bagian Kesra Setda Kota Semarang, BWI Kota Semarang pada tahun 2025 menerima anggaran hibah sebesar Rp.300juta. “Sudah ada juknis penggunaan anggaran hibah tersebut, dan kami akan bersegera menyusun agenda kegiatan,” ujarnya.
Pada bagian lain, Gara Zawa Kankemenag Kota Semarang itu mengatakan, beberapa waktu lalu telah mengikuti Rakor Gara Zawa. Menurutnya, ada beberapa materi umum yang disampaikan dalam rakor itu, yang selayaknya juga menjadi bahan referensi bagi ASN Kemenag dalam bersikap dan melaksanakan tusi layanan dengan baik.
Selain itu, Hanum juga menginformasikan progres pelaksanaan tusi zakat pada Gara Zawa Kankemenag Kota Semarang pada triwulan I tahun 2025.(Faiq/Nba)