Kota Semarang (Humas) – Rabu (9/10/2024), menjadi hari yang istimewa bagi siswa kelas 4 MIN Kota Semarang. Pagi itu, mereka berkumpul di halaman madrasah pukul 07.00 WIB untuk mengikuti kegiatan doa bersama dan upacara pelepasan field trip ketiga lokasi yaitu, Wihara Sampokong, Planetarium UIN Walisongo, dan Museum Ronggowarsito. Kegiatan ini dirancang untuk memperkaya wawasan siswa akan moderasi beragama, ilmu pengetahuan alam dan sosial, serta pendidikan pancasila.
Sebelum berangkat, Kepala Madrasah, H. Nadzib berpesan, agar para siswa senantiasa menjaga kesopanan di tempat umum dan mematuhi ketentuan yang berlaku. “Ingat, kalian harus bisa menjadi tamu yang baik,” tandasnya.
Dengan semangat yang tinggi, rombongan siswa dilepas menuju destinasi pertama, yaitu Wihara Sampokong. Disini, para siswa belajar tentang moderasi beragama. Dipandu oleh seorang guide, mereka menjelajahi area wihara yang penuh sejarah, sembari mendengarkan penjelasan tentang pentingnya toleransi antarumat beragama. “Kami berharap anak-anak dapat memetik pelajaran penting tentang keberagaman dan moderasi dalam kehidupan beragama,” ujar Siti Musyarofah, salah satu wali kelas yang ikut mendampingi.
Setelah belajar tentang moderasi beragama, perjalanan dilanjutkan ke Planetarium UIN Walisongo. Di tempat ini, mereka mendapatkan pengalaman tak terlupakan karena diajak menjelajahi rahasia alam semesta melalui simulasi langit malam. “Siswa terlihat sangat bersemangat saat melihat galaksi dan bintang-bintang yang diproyeksikan di planetarium. Ini benar-benar memperkaya pengetahuan mereka tentang alam semesta,” ujar Sugiarti, salah satu pendamping lainnya.
“Kegiatan ini memberikan wawasan baru tentang ilmu pengetahuan alam, khususnya astronomi, yang jarang mereka pelajari secara langsung di ruang kelas,” sambungnya.
Destinasi terakhir dari field trip tersebut adalah Museum Ronggowarsito. Di museum tersebut para siswa diajak mengenal lebih dekat tentang sejarah dan nilai-nilai yang bisa diambil dari sejarah Jawa Tengah. “Para siswa sangat antusias untuk mengetahui lebih dalam tentang perjuangan bangsa dan warisan budaya yang ada,” ujar Sururudin, guru pendamping lainnya.
Museum ini tidak hanya menawarkan pembelajaran tentang sejarah, tetapi juga memupuk rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap nilai-nilai luhur bangsa.
Selama perjalanan, para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk memudahkan pendampingan dan pengawasan. Pembagian ini memungkinkan setiap siswa dapat mengikuti kegiatan dengan lebih fokus dan terarah. “Dengan pembagian ini, kami berharap siswa dapat lebih fokus dan mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal,” jelas Vera Kumalasari, salah satu wali kelas 4 yang ikut dalam rombongan.
Meskipun cuaca Semarang sangat panas, suasana ceria dan semangat belajar terus terpancar dari para siswa sepanjang kegiatan.
Sebagai bagian dari evaluasi kegiatan, para wali kelas memberikan lembar kerja kepada setiap siswa. Lembar kerja tersebut berisi tugas untuk menuliskan pengalaman dan kegiatan yang mereka lakukan selama field trip. “Lembar kerja ini bertujuan agar siswa dapat merenungkan apa yang telah mereka pelajari dan merangkumnya dalam bentuk tulisan,” terang Siti Musyarofah, wali kelas 4 lainnya.
Kegiatan yang berlangsung selama dua jam lebih ini sukses memberikan pengalaman belajar yang mendalam dan penuh makna bagi siswa kelas 4 MIN Kota Semarang. Kegiatan diakhiri dengan refleksi singkat yang dilakukan di madrasah setelah para siswa kembali. Dalam refleksi tersebut, para siswa diminta untuk berbagi pengalaman dan kesan selama mengikuti field trip. Banyak dari mereka yang menyatakan bahwa pengalaman ini sangat berkesan dan membuka wawasan baru. “Ini benar-benar menambah wawasan kami tentang pentingnya menghormati agama lain dan belajar dari budaya yang berbeda,” kata Sabila Rosyat, salah satu siswa yang ikut dalam perjalanan.
Hj. Sri Hidayati, salah satu guru pendamping menutup refleksi dengan harapan, kegiatan ini dapat menginspirasi siswa untuk terus belajar dan memperluas wawasan mereka dalam berbagai bidang. “Kami berharap, setelah kegiatan ini, siswa akan lebih terbuka dalam memahami perbedaan dan semakin menghargai nilai-nilai keberagaman yang ada di sekitar mereka,” harapnya.(Fw/Nba)