Semarang, Ribkah Pandiangan Penyelenggara Kristen Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang selaku Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) dari Kota Semarang dalam Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) Tingkat Nasional XIII menuturkan merasa turut bangga menjadi bagian dari ajang bergengsi tersebut. Hal ini ia ungkapkan sekembalinya dari Yogyakarta, Senin (27/6/2022) di ruang kerjanya.
“Kontingen Kota Semarang kemarin mewakili 5 kategori dari 12 kategori yang diikuti Jawa Tengah dalam PESPARAWI Tingkat Nasional XIII yang diselenggarakan di Yogyakarta, yaitu kategori Solo Anak usia 10-13 tahun, Solo Remaja Putra dan Solo Remaja Putri, Musik Gerejawi Nusantara (MGN), dan Musik Pop Gerejawi (MPG). Puji Tuhan, untuk kategori Solo Anak usia 10-13 tahun dan Solo Remaja Putri berhasil menyumbangkan medali emas. Sedangkan untuk kategori Solo Remaja Putra, MGN dan MPG menyumbangkan medali perak,” tuturnya.
Keberhasilan tersebut tentu bukanlah suatu hal yang tanpa didahului oleh suatu kerja keras. Hampir selama 6 bulan, kontingen Kota Semarang berlatih minimal 2 kali dalam sepekan tiada henti, mereka meluangkan waktu disela-sela kesibukan masing-masing, utamanya yang tergabung dalam grup MGN. “Peserta MGN dari Kota Semarang berjumlah 29 orang, ada yang berprofesi sebagai karyawan swasta, mahasiswa dan juga siswa. Masing-masing memiliki kesibukan, tetapi karena visi kami adalah untuk bisa memberikan tampilan yang terbaik, maka selalu berusaha meluangkan waktu untuk berlatih bersama, pada waktu dan tempat yang telah disepakati bersama,” terangnya.
“Bahkan setibanya di Hotel Grand Tjokro Jogjakarta yaitu markas yang telah disediakan oleh panitia kepada peserta lomba, kami harus menjalani masa karantina selama 2 hari. Masa ini pun tidak disiakan-siakan oleh kontingen Kota Semarang, dibawah bimbingan Bapak Petrus Wahyu dan Bapak Darpitoyo, mereka berlatih penuh semangat,” sambungnya.
“Mereka tampil apik dalam membawakan lagu daerah asal Jawa Tengah yang berjudul Isining Kitab Suci dan lagu daerah Maluku dengan judul Toki Gong yang mereka bawakan sambil menari,” imbuhnya.
“Meskipun untuk kategori MGN belum berhasil membawa pulang medali emas, saya turut bangga menjadi bagian dari sejarah perjalanan panjang sampai ke tingkat nasional,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan harapan agar di tahun-tahun yang akan datang, kontingen dari Kota Semarang akan bisa memberikan tampilan yang lebih baik lagi, serta berhasil membawa medali emas disetiap kategori yang diikutinya.(Sri/NBA)