
Kota Semarang (Humas) – Sudah hampir 3 tahun terakhir Penyuluh Agama Islam Kankemenag Kota Semarang dilibatkan dalam kegiatan keagamaan di Masjid Al Hikmah Kanwil Kemenag Prov. Jateng. Salah satunya untuk mengisi kultum Kamis setelah salat dhuhur berjamaah.
Kamis (24/4/2025), setelah libur selama bulan suci Ramadan, kegiatan kultum kembali dimulai. Bertidak selaku pemateri, Ricky Wasito. Dalam uraiannya, ia menyampaikan, tidak semua orang berpuasa mendapatkan ampunan, bisa juga hanya mendapatkan lapar dan dahaga.”Kita termasuk yang mana? Ini kita buktikan selepas Ramadan,” tuturnya.
“Banyak hikmah yang kita dapat selama bulan suci Ramadan diantaranya, memperbanyak istighfar, salat malam, salat berjamaah lima waktu di masjid/musala, memperbanyak bacaan qur’an, memperbanyak sedekah, dan lain sebagainya. Adakah amalan ini masih terus berlanjut? Masihkan kita ikut jamaah subuh, ataukah kita masih tidur lelap seperti bangkai tak bergerak? Selama sebulan, bibir kita bergerak dengan zikir, doa dan bacaan Al-Qur’an, maka celakalah kita bila setelah ini, kita gunakan bibir kita untuk menggunjing, memfitnah dan mencaci sesama muslim,” tandasnya.
Ricky kemudian mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an. “Pesan Allah, dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa,” ujarnya.
Menurutnya, sungguh ironis jika pembiasaan selama sebulan yang telah melaparkan perut dari makanan dan minuman yang halal di siang hari, tapi kemudian merelakannya memenuhi perut dengan makanan dan minuman yang subhat, bahkan yang haram. “Bila demikian, maka doa kita akan terancam, tidak dikabulkan oleh Allah SWT,” tandasnya.
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (thayyib), tidak menerima kecuali yang baik (thayyib). Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin seperti apa yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman, wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal saleh,” papar Ricky membacakan qur’an surah Al-Mu’minun ayat 51.
Ricky menambahkan perintah Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 172. “Dan Allah Ta’ala berfirman, wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rejeki yang baik yang Kami berikan kepadamu,” ungkapnya.
Pada bagian selanjutnya, Ricky meriwayatkan kisah dua kucing dewasa yang sering berebut makanan. “Satu kucing memiliki 4 ekor anak, ketika dibagikan makanan kepada mereka, kucing dewasa yang bukan induknya kucing, dia mengalah pergi dan membiarkan induk kucing dan empat ekor anaknya untuk memakannya dengan lahap. Kepribadian kucing yang luar biasa ini, marilah kita jadikan ibroh,” ajaknya.
Lebih lanjut, Ricky berkata, Gordon W. Allport pernah menjelaskan ada dua macam cara beragama yakni, ekstrinsik dan intrinsik. Ekstrinsik adalah cara pandang agama sebagai sesuatu yang dimanfaatkan dan bukan untuk kehidupan. Sedangkan intrinsic beranggapan, agama dapat menunjang kesehatan jiwa dan kedamaian masyarakat, agama dipandang sebagai yang mengatur seluruh hidup seseorang, agama diterima sebagai faktor pemadu. “Cara pandang intrinsic inilah yang akan mampu menciptakan lingkungan penuh kasih sayang. Inilah yang diharapkan paska Ramadan,” urainya.
“Maka, saat Ramadan ada wanita yang mencaci maki budaknya, Rasulullah menyuruh wanita itu berbuka. Secara ekstrinsik ia beragama, tetapi secara instrinsik ia belum beragama. Inilah yang disindir Nabi, betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga,” pungkasnya.(Ricky/Nba)