Semarang, MI Muhammadiyah Kota Semarang menggelar kegiatan Pertemuan Guru dan Orang Tua Wali Murid (PGOTW), Sabtu (27/8/2022) di aula kampus setempat.
Dengan mengusung tema Menjadi Guru dan Orang Tua yang Bertanggung Jawab dalam Suksesnya Pendidikan Anak di MI Muhammadiyah, kegiatan dilaksanakan secara tatap muka langsung, serta menghadirkan Mafruhatun selaku Pengawas MI Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang.
Dalam pembinaannya, Mafruhatun menyampaikan pentingnya kolaborasi dan sinergitas antara orang tua siswa/wali murid dengan pihak madrasah dalam melaksanakan semua program madrasah baik bidang akademik maupun nonakademik. “Allah menciptakan manusia dengan fitrah berupa pendidikan, akan tetapi fitrah tersebut wajib dikembangkan oleh manusia. Ada beberapa lingkungan pendidikan yang berdampak pada anak, yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya masing-masing lingkungan memiliki tanggung jawab tersendiri. “Dalam lingkungan keluarga, orang tua bertanggung jawab dalam membentuk karakter dan kepribadian seorang anak. Oleh karenanya, dalam lingkup keluarga, orang tua diharapkan menjadi contoh yang baik, tidak hanya melalui kata-kata tetapi tindakan yang nyata,” ujarnya.
“Sedangkan guru, merupakan pengganti orang tua di sekolah. Guru memiliki tanggung jawab melanjutkan pendidikan setelah orang tua. Pendidik memiliki tanggung jawab utama untuk membimbing peserta didik hingga pada akhirnya mampu hidup dalam kemandirian,” sambungnya.
“Disinilah pentingnya ada kolaborasi dan sinergitas antara orang tua, guru dan madrasah dalam upaya mewujudkan generasi penerus bangsa yang berkualitas,” tandasnya.
“Jika kita mengingingkan anak-anak kita menjadi anak-anak hebat, bermartabat, unggul dan berkemajuan, tentu diperlukan peran orang tua untuk ambil bagian guna mendukung program-program yang telah dibuat oleh madrasah. Kami imbau madrasah untuk mensosialisasikan program-programnya kepada wali murid, dan orang tua juga harus ikut berperan aktif,” tandasnya.(Atun/NBA)