Semarang, Selasa (24/1/2023), H. M. Faojin selaku pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) Kankemenag Kota Semarang pada Kecamatan Pedurungan melakukan monitoring peran Guru PAI dalam penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada pembelajaran PAI di SD Supriyadi 02 Semarang.
Dalam kesempatan itu, H.M. Faojin menegaskan, Guru PAI memiliki peran penting dalam pengembangan karakter peserta didik di sekolah. “GPAI memiliki peran penting dalam pengembangan karakter siswa, sehingga GPAI harus mampu menciptakan pembelajaran yang bervarisasi dengan menerapkan Projek Penguatan Profil pelajar Pancasila,” tuturnya.
Ia mengatakan, penerapan pendekatan projek yang disarankan dalam pengembangan P5 dapat dimulai dari melakukan observasi atau penyelidikan tentang materi-materi yang disajikan dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai.
Pada bagian selanjutnya, ia menerangkan, P5 merupakan bagian dari program Kurikulum Merdeka yang digaungkan oleh Kemendikbudristek, terdiri dari enam dimensi yakni, beriman, berkebhinekaan global, gotong-royong, kreatif, bernalar kritis serta mandiri. Menurutnya, keenam dimensi ini dilakukan dengan berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Ia mengimbau, GPAI dapat mengemas P5 dalam pembelajaran PAI berupa aktivitas bermain yang memiliki nilai-nilai religius, karena belajar sambil bermain akan memberikan dampak yang signifikan dalam pengembangan karakter religius dan kompetensi peserta didik. “Ketika melakukan permainan, peserta didik berkesempatan belajar agama melalui pengalaman langsung dan melatih kreativitas peserta didik untuk memecahkan masalah, mencoba hal baru, bertoleransi, bekerja sama, saling berbagi dan lain sebagainya,” ujarnya.
Selain GPAI setempat, dalam kegiatan monitoring tersebut, H.M. Faojin diterima pula oleh Kepala SD Supriyadi 2, Karsono, yang menunjukkan beberapa produk kreativitas peserta didik sebagai wujud penerapan P5. “Ini adalah beberapa produk hasil kreativitas anak-anak dalam pengimplementasian Projek Pengembangan Profil Pelajar Pancasila yang diiringi dengan penanaman nilai-nilai keagamaan diantaranya, pengenalan huruf hijaiyyah, kaligrafi, asmaul-husna dan masih banyak lagi lainnya,” terangnya.
H.M. Faojin pun mengapresi produk kreativitas tersebut. Ia berharap, hal ini terus dipertahankan dan ditingkatkan. “Produk kreativitas yang telah diciptakan mohon terus dikembangkan. Selain itu, kembangkan pula pengimplementasian nilai-nilai pendidikan agama, baik dalam pembelajaran PAI maupun melalui pembiasaan di luar jam pembelajaran, sehingga mendorong peserta didik untuk memiliki kepribadian yang berakhlak mulia,” tandasnya.(Faojin/NBA)