Kota Semarang (Humas) – Selasa (13/02/2023), Tantowi Jauhari selaku Kasi PD. Pontren Kankemenag Kota Semarang menghadiri kegiatan Pelatihan Santri Berseri yang diselenggarakan di Auditorium & Wisma RSUD Dr. Adhiyatma, MPH, Semarang.
Kegiatan tersebut melibatkan 300 santri Ponpes Putri Tahfidzul Quran (PPTQ) Al Hikmah Semarang.
Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari inisiasi bersama antara Kemenag dengan Unilever Indonesia melalui brand Lifebuoy dalam program Pesantren Sehat Lifebuoy, yang memiliki tujuan meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dari santri dan santriwati.
Menirukan paparan Erfan Hidayat selaku Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia dalam paparannya, Tantowi berujar, salah satu langkah utama dari PHBS yang penting untuk diimplementasikan di pesantren yakni, gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). “Program Pesantren Lifebuoy dibagi menjadi dua tahap yakni, Pemilihan Duta Santri dan Gerakan 21 Hari Pembiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) bersama santri/santriwati lainnya,” tuturnya.
Ia menambahkan, melalui Pelatihan Santri Berseri (Bercahaya, Sehat, dan Percaya Diri), para Duta Santri yang telah dipilih diberikan pembekalan mengenai pembiasaan hidup sehat guna upaya pencegahan dini terhadap terjangkitnya infeksi penyakit melalui gerakan CTPS. “Duta Santri ditanamkan akan pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun pada saat sebelum makan, setelah dari toilet, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, dan setelah bepergian, karena pembiasaan CTPS di 5 momen tersebut, akan mampu melindungi para santri/santriwati dari berbagai penyebaran penyakit. Melalui pelatihan ini pula, mereka diajarkan bagaimana tata cara CTPS yang baik dan benar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tantowi mengatakan, setelah mengikuti pelatihan, diharapkan Duta Santri bisa memberikan virus kebaikan kepada santri lainnya untuk melakukan pembiasaan CTPS. “Setelah mengikuti pelatihan, Duta Santri diharapkan menjadi peer educator melalui Gerakan 21 Hari Pembiasaan CTPS bersama santri/santriwati lainnya. Menurut Bapak Erfan, hal ini dilakukan karena menurut teori peer-to-peer learning, edukasi melalui peer educator yang kompeten terbukti lebih efektif dibandingkan dengan edukasi guru-siswa pada umumnya,” ungkapnya.
“Bapak Erfan juga mengatakan, dengan dilaksanakannya program Pesantren Sehat Lifebuoy di Semarang, Unilever Indonesia berharap dapat melahirkan agen-agen perubahan yang mampu menciptakan lingkungan pesantren maupun masyarakat yang lebih sehat. Beliau menerangkan, sepanjang 2024, program serupa akan berjalan di berbagai kota di Indonesia, antara lain Jakarta, Bandung, Palembang, Lampung, Banjarmasin, Makassar, Bengkulu, dan Padang,” katanya.
Diinformasikan pula oleh Tantowi, sejak tahun 2022 program Pesantren Sehat Lifebuoy telah menjangkau lebih dari 2.000 pesantren dan memberikan manfaat bagi lebih dari 900.000 santri/santriwati di Indonesia. Tahun ini program Pesantren Sehat Lifebuoy kembali hadir dengan tujuan memberikan dampak yang lebih luas melalui sejumlah rangkaian kegiatan seperti peer-to-peer learning hingga pemeriksaan kesehatan di berbagai kota di Indonesia, untuk menjangkau penambahan 1 juta santri/santriwati di lebih dari 1.500 pesantren.
Tantowi berujar, kegiatan ini mendapat apresiasi dari Kabid PD. Pontren Kanwil Kemenag Prov. Jateng Amin Handoyo, dan Gus Ali Zainal Abidin selaku Pengurus PPTQ Al Hikmah Semarang, yang turut hadir dan memberikan sambutan dalam Pelatihan Santri Berseri.
Kegiatan ini juga dihadiri Ketua FKPP Kota Semarang Samsuddin dan Pengurus Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Cabang Jawa Tengah dr. Sri Mugiarti.(Reni/Nba)