Semarang, Selasa (12/7/2022) Mukhlis Abdillah selaku Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang dalam sambutannya yang disampaikan pada acara Pembukaan In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), yang digelar di MTsN 2 Kota Semarang, mengatakan pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan dalam dunia pendidikan.
“Pamdemi Covid-19 yang berlangsung hampir 3 tahun terakhir, telah membawa dampak yang sangat signifikan di dunia pendidikan. Kondisi yang memperburuk krisis pembelajaran yang telah terjadi dalam waktu yang cukup lama. Pandemi Covid-19 telah memaksa kita untuk segera melakukan perubahan drastis pola pembelajaran di kelas. Pembelajaran daring, kata yang belum pernah kita siapkan sebelumnya,” tuturnya.
“Untuk memulihkan keadaan ini, diperlukan perubahan yang sistemik. Salah satunya melalui pengembangan Kurikulum Merdeka yang bertujuan utama untuk memulihkan pembelajaran dari krisis (learning lost) yang sudah lama dialami anak-anak Indonesia,” sambungnya.
Menurutnya, Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel dan berfokus pada materi esensial serta pengembangan karakter profil pelajar pancasila dan profil pelajar rahmatan lil alamin dan kompetensi siswa.
Ia juga menuturkan melalui implementasi Kurikulum Merdeka, guru memiliki fleksibilitas dan kemerdekaan yang lebih luas untuk melakukan pembelajaran berdiferensiasi sesuai kemampuan siswa dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Melalui pelaksanaan IHT IKM ia berharap peserta kegiatan yang notabenenya tenaga pendidik, mampu mengupgrade kompetensi tenaga pendidik dalam menghadapi IKM di MTsN 2 Kota Semarang yang akan dimulai pada tahun pelajaran 2022/2023 dan meminimalisir tingkat kesalahpahaman terhadap pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
“Kurikulum Merdeka yang pada pelaksanaan pembelajarannya menjadi lebih sederhana dan mendalam diharapkan dapat semakin melejitkan potensi dan prestasi siswa MTs Negeri 2 Kota Semarang,” pungkasnya.(Himma/NBA)