Semarang, Jumat (28/10/2022) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-94 tahun 2022.
Bertempat di halaman kantor, upacara diikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Semarang. Pegawai pria nampak mengenakan batik lengan panjang dan berpeci, sedangkan pegawai wanita menyesuaikan.
Dalam Upacara Hari Sumpah Pemuda, tim paduan suara membawakan 4 lagu yaitu, lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai pengiring penghormatan bendera merah putih, Mengheningkan Cipta pada saat melaksanakan hening cipta, serta 2 lagu nasional Satu Nusa Satu Bangsa dan Sumpah Pemuda Pemudi.
Lagu kebangsaan dan lagu nasional yang dibawakan tim paduan suara mampu membangkitkan rasa nasionalisme, begitu menurut penuturan peserta upacara. “Pada saat lagu Satu Nusa Satu Bangsa dibawakan oleh tim paduan suara, hati begitu bergetar. Betapa fenomena saat ini sangatlah ironis jika kita mengingat perjuangan para pendahulu kita,” tutur Oktanto Adi Murtono, perencana ahli pertama Kankemenag Kota Semarang.
“Lirik lagu itu diciptakan pasti ada filosofinya, bagaimana para pendahulu bangsa bersatu padu dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya untuk menyatukan visi, membulatkan tekad, mengesampingkan kepentingan pribadi dan golongan, untuk meraih perjuangan bangsa Indonesia. Mereka,” ujarnya.
“Lagu itu berpesan, jika kita konsisten menjaga persatuan dan kesatuan, Indonesia pasti akan jaya selama-lamanya, karena bersamaan dengan semangat mempertahankan kejayaan Indonesia, akan selalu ada pihak-pihak yang ingin merongrong persatuan dan kesatuan bangsa kita, melalui dalih agama, suku, ras, dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Maka menurutnya, tepatlah jika Kementerian Agama menetapkan salah satu program prioritasnya di tahun 2022 ini sebagai tahun toleransi dan penguatan moderasi beragama, karena kedua hal tersebut selaras dengan cita-cita para pejuang bangsa.
Hal senada disampaikan Dintha Muhammad Kurnia, analis humas dan protokol Kemenag Kota Semarang. “Terlebih pada saat diperdengarkan lagu Sumpah Pemuda Pemudi, harusnya siapa pun yang mendengar, tergugah hatinya untuk berkarya, memberikan yang terbaik, karena apa yang kita lakukan saat ini, anak cuci kita yang menikmatinya, dan menjadi pondasi bagi generasi penerus bangsa,” tandasnya.(Arya/NBA)