Semarang, Rabu (5/4/2023) Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kecamatan Pedurungan bersama dengan K3S menyelenggarakan kegiatan Sinroh (Siraman Rohani), yang diikuti oleh seluruh Kepala Sekolah, guru dan tenaga kependidikan di lingkungan Satuan Pendidikan (Satpend) Kecamatan Pedurungan.
Kegiatan tersebut juga melibatkan kerjasama dengan Takmir Masjid Daarul Muttaqin Tlogosari Semarang. Penuh hikmad, peserta begitu antusias mengikuti kegiatan.
Dalam sambutannya, Darsino selaku Ketua Panitia menyampaikan terima kasih kepada Takmir Masjid Daarul Muttaqin yang sudah memberikan ijin terselenggaranya kegiatan Sinroh.
Selain itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada KKG PAI yang sudah berkolaborasi dengan baik bersama K3S, dari mulai menyelenggarakan kegiatan Tarling (Tarawih Keliling), Khotmil Quran dan Siraman Rohani pada hari itu.
Ia berharap, kedepan, Sinroh dilaksanakan secara rutin dan berganti tempat pelaksanaan setiap tahun. “Kami berharap, Sinroh berpindah-pindah tempat agar terjadi pemerataan,” ujarnya.
Pada bagian selanjutnya, Hartini selaku Korsatpen Kecamatan Pedurungan, menyambut bahagia kehadiran para Kepala Sekolah, guru dan tenaga kependidikan dalam kegiatan Sinroh. “Apresiasi kami sampaikan kepada Kepala Sekolah, guru, dan juga tendik yang sudah berkenan hadir pada kegiatan Sinroh, meskipun cuaca sangat panas namun masih sangat bersemangat menghadiri undangan,” tuturnya.
Sepakat dengan pendapat dari Ketua Panitia, Bunda Hartini panggilan akrab Korsatpen Kecamatan Pedurungan, juga mengusulkan ada perpindahan tempat pelaksanaan Sinroh. “Acara Sinroh sebaiknya dilaksanakan secara bergantian misalnya, acara pertama di Penggaron Kidul, kedua di Plamongansari, selanjutnya di Muktiharjo Kidul, dan seterusnya,” usulnya.
Pesan tambahan, tak lupa disampaikannya, agar seluruh guru memberikan pembiasaan membaca asmaul husna dan sholawat nabi kepada peserta didik.
Menginjak acara inti, Ustad Abdur Rouf, Kepala Sekolah SD Nurul Qomar, menyampaikan tausiyah dengan tema 3 kesalihan bagi orang berpuasa.
Mengawali tausiyahnya, Ustad Abdur Rouf mengajak peserta kegiatan untuk selalu beryukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT. “Dalam surah Ibrahim ayat 7 dikatakan, la`in syakartum la`azidannakum wa la`in kafartum inna ‘azabi lasyadīd, yang artinya barang siapa yang bersyukur maka akan ditambah nikmatnya, namun bagi orang yang kufur nikmat maka ia akan disiksa,” ungkapnya.
“Mari kita niati ngaji bersama sebagai langkah untuk mencari ilmu, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis, barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju surga,” sambungnya.
Ustad Abdur Rouf juga menerangkan maksud Surah Al Baqarah ayat 183, yaitu tujuan dari puasa adalah memperoleh ketakwaan. “Orang yang berpuasa dengan sungguh-sungguh dan penuh dengan keimanan, akan mendapatkan pula rahmat dan ampunan dari Allah SWT,” terangnya.
“Terdapat 3 kesalihan bagi orang yang melakukan puasa, pertama kesalihan pribadi berupa peningkatan iman dan takwa seperti, membaca Alquran, melakukan salat-salat sunah, banyak berinfak dan lain sebagainya. Kedua, kesalihan sosial, dan ketiga kesalihan terhadap lingkungan,” lanjutnya.
Di akhir tausiyahnya, Ustad Rouf mengajak istighfar bersama-sama para jamaah yang hadir, dan menutupnya dengan doa. (Rahmat Sarjito/Faojin/NBA)