Kota Semarang (Humas) – Minggu (25/02/2024), selain mengunjungi Museum Konferensi Asia Afrika, Sri Astutik Nurul Hidayah Ahmad Farid, Ketua DWP Kemenag Kota Semarang, juga berkunjung ke Saung Angklung Udjo yang berlokasi di Kota Bandung.
Saung Angklung Udjo menjadi salah satu destinasinya bersama Pengurus DWP Kota Semarang, karena Saung Angklung Udjo (SAU) adalah suatu tempat yang menjadi pusat pertunjukan, kerajinan tangan dan workshop instrumen musik dari bambu. Selain itu, SAU mempunyai tujuan sebagai laboratorium kependidikan dan pusat belajar untuk memelihara kebudayaan Sunda, khususnya angklung.
Ia mengatakan, kunjungannya ke Bandung dalam rangka memperkaya pengetahuan baik sejarah maupun budaya nusantara. “Kami jauh-jauh dari Semarang ke Bandung memiliki misi belajar, menambah pengetahuan, salah satunya kebudayaan Sunda, yaitu angklung. Kata orang, ke Bandung belum lengkap kalau belum belajar angklung di Saung Mang Udjo,” tutur Sri Astutik.
Disana, Sri Astutik tidak hanya disuguhi dengan permainan angklung yang menarik, tetapi juga belajar memainkannya. “Kami disuguhkan dengan pentunjukkan yang menarik yang dibawakan anak-anak dari mulai usia balita hingga remaja bahkan dewasa, semua memainkan angklung dengan apik dan harmonis. Mengenakan busana adat Sunda, mereka bernyanyi dan menari, sambil sedikit drama, diiringi dengan permainan angkluk dan kolintang,” terangnya.
“Selain itu, selaku penonton, kami juga dipinjami angkluk masing-masing dengan not tertentu, kemudian diajak bermain interaktif, memainkan angkluk sesuai dengan not masing-masing. Ramai sekali, semua merasa senang dan terhibur,” sambungnya.
Ia berharap, di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang, akan ada tempat serupa yang dikembangkan oleh Pemerintah atau budayawan setempat, sebagai pusat pendidikan kebudayaan atau kesenian tradisional Jawa atau Semarangan, sehingga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal dan asing.(Nba)