Semarang – Kesehatan santri sangat diperlukan guna mendukung pembelajaran santri di pondok pesantren. Kebersihan diri dan lingkungan, serta kondisi tubuh yang sehat akan memberikan kenyamanan mereka dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Untuk menjamin kesehatan santri ini, Balai Kesehatan Indra Masyarakat (BKIM) bekerja sama dengan Kemenag Kota Semarang menggelar Penyuluhan BKIM tentang kesehatan indra untuk para santri di Ponpes Al Uswah Gunungpati, Kota Semarang pada Kamis (11/11/2021) lalu.
Kasi PD Pontren Kemenag Kota Semarang, Mawardi ketika diwawancara Rabu (17/11/2021) mengatakan, program ini diadakan bekerjasama dengan BKIM dalam rangka memberikan penyuluhan kesehatan panca indra santri. Herti Rachmawanti, Sri Sudarmi, dan Maryadi dari BKIM menjelaskan kepada santri tentang pentingnya menjaga kesehatan panca indra. Dijelaskan pula tentang beberapa gangguan kesehatan indra dan penanganannya, serta deteksi dini kesehatan indra (tes hitung dan tes bisik).
Pengasuh Ponpes Al Uswah Gunungpati, KH Thoyib Farhani menyampaikan terima kasih kepada BKIM dan Kemenag Kota Semarang yang telah berkenan memberikan penyuluhan kepada para santri.
Menurut Mawardi, panca Indra merupakan alat interaksi dengan lingkungan yang bergantung pada kesehatan diri dan lingkungan. Karena itu, kebersihan lingkungan dengan penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus dilakukan. “panca Indra lebih nyaman dengan kebersihan diri dan lingkungan,” tuturnya.
Mawardi berpesan kepada para santri untuk selalu menjaga kebersihan diri. “Ayo kita Mandi, menyikat Gigi, memotong dan membersihkan kuku, dan cuci tangan pakai sabun dengan air bersih yang mengalir,” seru Mawardi.
Selain itu, santri juga diminta menjaga kersihan diri Kunci kebersihan lingkungan. Seperti hemat air, tidak buang sampah sembarangan, buang air besar dan buang air kecil di jamban sehat, serta memilah sampah menjadi 3 (organik, anorganik, berbahaya). “Pelihara jamban agar tidak kotor, bau dan licin. Dan biasakan cuci tangan dengan sabun setelah BAB dan BAK,” sambungnya.
Mawardi juga menyebutkan, pesantren yang bebas masalah adalah pesantren yang bebas dari jentik nyamuk, asap rokok, Napza, dan HIV/AIDS. — iq