Kota Semarang (Humas) – Dipenghujung bulan September 2024, DWP Kemenag RI menggelar Webinar Kesehatan bertajuk “Sehat, Cantik, dan Bebas Penyakit dengan Pola Makan Tepat”. Kegiatan tersebut disiarkan langsung dari Ruang Pelantikan lantai 2, Gedung Kementerian Agama RI dan dihadiri Penasihat DWP Kemenag RI, Ketua dan Pengurus DWP Kemenag RI, Ketua DWP STABN Sriwijaya Banten, Ketua DWP Kanwil DKI Jakarta, Ketua DWP Kanwil Banten, dan Ketua DWP Kanwil Jawa Barat beserta jajarannya.
Kegiatan ini diikuti pula oleh DWP Kanwil Kemenag Provinsi, DWP Kankemenag Kab.Kota, DWP PTKN, DWP UPT Asrama Haji, DWP BDK, BLA dan LOKA se-Indonesia secara daring. Begitu pun dengan Sri Astutik Nurul Hidayah, Ketua DWP Kemenag Kota Semarang, bersama dengan perwakilan pengurus dan anggotanya, mengikuti webinar mellaui zoom meeting dari Ruang Rapat Kantor Kementerian Agama Kota Semarang.
Dalam sambutannya, Retno Eny Yaqut, Penasihat DWP Kemenag RI menyampaikan, menjaga kesehatan merupakan bagian dari cara menjaga amanah yang diberikan Allah SWT kepada setiap insan, dan sebagai bentuk rasa syukur.
Webinar tersebut menghadirkan dokter Karin Wiradarma, seorang pakar gizi, untuk mengupas tentang pola makanan tepat agar selalu sehat. Ia menandaskan, untuk mendapatkan tubuh yang sehat, diperlukan keseimbangan nutrisi yang dikonsumsi dan gaya hidup untuk menjaga metabolism tubuh. “Apa yang mempengaruhi seseorang sulit untuk menurunkan berat badan, padahal dia sudah berolahraga ekstrim misal. Perlu diketahui bahwa, kesuksesan menurunkan berat badan, 70% dipengaruhi oleh makanan dan 30% olah raga. Artinya, pola makan yang tepat sangat diperlukan guna mewujudkan tubuh yang sehat,” tuturnya.
Dokter Karin mengatakan, filosofi makanan tidak hanya enak dan mengenyangkan, tetapi harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Pola makan yang tidak tepat akan berdampak pada kesehatan seperti, sakit kepala, sakit pinggang, kegemukan, hipertensi, dan penyakit tidak menular lainnya. Selain itu, stress dan kecukupan waktu tidur juga berpengaruh terhadap kesehatan.
Ia menambahkan, olahraga yang perlu dilakukan tidka harus dalam durasi yang lama, tetapi sesuai dengan kebutuhan, dan diutamakan olahraga kardio dan kelenturan dengan tujuan menjaga fleksibilitas otot-otot tubuh.
Lebih lanjut, dokter Karin memaparkan, Indeks Masa Tubuh (IMT) dan komposisi tubuh harus selalu terjaga. “Cara menghitung IMT adalah berat badan dalam kg dibagi tinggi badan dalam m dikuadratkan. Dengan mengetahui IMT, kita menjadi tahu, apakah berat badan kita perlu diturunkan atau tidak. Tetapi perlu diperhatikan, terkadang orang yang berolahraga dan menjaga pola makan, berat badannya malah naik. Yang naik ini adalah masa ototnya, sehingga IMT juga harus memperhatikan komposisi tubuh karena diperlukan dalam menjaga metabolism tubuh,” ujarnya.
“Pola makan sehat perlu memperhatikan porsi makan, jenis dan pengolahan makanan, frekuensi dan jadwal makan. Porsi makan wanita, dalam 1 piring terdiri dari ¼ berupa karbohidrat, ¼ protein, ¼ sayur, dan ¼ buah. Sedangkan jenis dan pengolahan makanan yang perlu dihindari yaitu, goreng, gula, tepung, gorengan, kripik, kerupuk, dan minunam manis. Frekuensi dan jadwal perlu dibuat, supaya ada waktu istirahat untuk organ pencernaan kita, yang penting untuk jadwal makan malam jangan terlalu malam,” pungkasnya.(Nana/Nba)