
Kota Semarang (Humas) – Kementerian Agama Kota Semarang menggelar Penyuluh Agama Islam (PAI) Award Tingkat Kota Semarang Tahun 2025 dengan mengusung tema “Kolaborasi Penyuluh Agama Islam, Sinergi Lestarikan Alam, Kamis (17/4/2025).
Dalam kompetisi ini, hasil kinerja Penyuluh Agama Islam selama dua tahun terakhir diuji kualitasnya oleh para juri yang kredibel dan objektif.
Dalam sambutannya, Kepala Seksi Bimas Islam Kankemenag Kota Semarang, H. Sumari mengatakan, merencanakan pengembangan metode penyuluhan agama berbasis ekoteologi Islam dalam mengatasi problem masyarakat. “Nantinya kita akan gunakan konsep Ekoteologi Islam dalam melakukan penyuluhan di dua belas bidang garapan penyuluh. Salah satunya nanti bisa kita lakukan melalui podcast sederhana di Kemenag Kota Semarang dan Visit QC,” ungkapnya ketika membuka acara.
Di tempat yang berbeda, hal senada juga disampaikan Ketua Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Semarang, Syarif Hidayatullah. Ia berujar, akan mengoptimalkan potensi penyuluh dalam menekuni bidang garapan masing-masing dengan slogan, One Day One Action. “Untuk mewujudkan harapan Pak Kasi, maka kita fokus olah keterampilan penyuluhan di berbagai sektor. Setiap hari minimal mendalami satu metode kepenyuluhan dan satu keterampilan. Supaya nilai kepenyuluhan tetap produktif dan termonitor pada seleksi PAI Award,” jelas Syarif yang akrab disapa Gentho.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 16 penyuluh agama Islam yang mewakili dari masing-masing kecamatan se-Kota Semarang. Harapannya, para juara PAI Award akan mewakili Kota Semarang ke tingkat Provinsi Jawa Tengah dan nasional.
Berdasarkan penilaian, pengamatan dan seleksi ketat Dewan Juri, menghasilkan para nominator PAI Award Tingkat Kota Semarang. Mereka adalah Widodo sebagai Terbaik kategori Pemberdayaan Ekonomi Umat, Sukarmi pada kategori Pelestarian Lingkungan, Nahna Nailussa’adah pada kategori Penguatan Literasi Al-Qur’an, Sri Sundari sebagai Terbaik kategori Kesehatan Masyarakat, Fatkhurrahman pada kategori Metode Penyuluhan Baru, Andriani pada kategori Pendampingan Kelompok Rentan, Ahmad Sibahul Khoir Terbaik kategori Pendampingan Hukum, dan Sapto Widodo Terbaik pada kategori Penguatan Moderasi Beragama.(SibahulKhoir/Nba)