Semarang, Tantowi Jauhari Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD. Pontren) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang, Rabu (28/9/2022) mensosialisasikan logo Hari Santri Nasional (HSN) 2022 melalui status whatsapp.
Ia pun mengunggah logo HSN 2022 tersebut yang diberinya judul Santri Indonesia Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan.
Menurutnya, sejak ia mengunggah logo tersebut, banyak tanggapan yang dikirim kepadanya, terutama menanyakan tentang filosofi logo HSN tersebut. “Banyak yang kepo filosofi logo HSN 2022, tapi saya justru senang, artinya masyarakat tertarik dengan istilah santri yang identik dengan pondok pesantren,” ujarnya.
“Jika dilihat dari atas, logo ini menggambarkan lengan yang melingkar pada pundak orang lain, ini bermakna melindungi, meberikan empati dan kepedulian. Sedangkan jika kita iris secara diagonal, logo tersebut berbentuk jabat tangan yang bermakna keakraban dalam setiap pertemuan, saling berbudaya, memberikan sapa, mengulurkan tangan untuk saling membantu antar manusia dengan manusia yang lain,” terangnya.
“Logo tersebut bak infinity atau simbol matematika yang mewakili konsep takhingga, yang artinya santri akan terus memberikan kiprahnya,” imbuhnya.
“Dalam logo HSN 2022 ada beberapa warna yang dipilih. Warna hijau yang bentuknya menyerupai daun mahabodhi melambangkan memberikan kehidupan, energi dan harapan bagi manusia. Sedangkan warna orange seperti warna matahari yang bermakna selalu memberikan cahaya untuk kehidupan manusia, merupakan sumber energi alam semesta dan penghuninya, daya yang tak pernah habis,” sambungnya.
“Jika kita lihat fokus pada tengah logo, maka akan berbentuk seperti mata indera penglihatan manusia, yang artinya berfungsi untuk memandang segala hal, melihat keadaan sekitar, melihat dan mengamati apa yang terjadi dan apa yang bisa diperbuat,” jelasnya.
“Terkait slogan Berdaya Menjaga Martabat Kemanusian, maknanya adalah merangkul. Jadi secara garis besar, logo dan slogan HSN 2022 menggambarkan bahwa santri selalu berupaya mempersatukan seluruh golongan, selalu menjadi sumber energi bagaimana semangat persatuan dan kesatuan itu selalu ada disetiap sanubari Warga Negara Indonesia (WNI). Santri tidak pernah menutup mata dengan keadaan dunia luar, bahkan selalu mengamati, berempati dan beraksi guna memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Santri menjadi spirit kehidupan berkebangsaan yang damai dan sejahtera,” pungkasnya.
Ia pun menuturkan jika logo HSN 2022 telah dilaunching oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Selasa (27/9/2022) di Universitas Islam Negeri (UIN) KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
Ia berharap, dengan dilaunchingnya logo HSN 2022, santri menjadi inspirasi bagi WNI untuk menjadi insan yang moderat, toleran dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.(NBA)