Semarang — Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kankemenag Kota Semarang menggelar kegiatan Pembinaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) pada Rabu (24/11) di Keboen Ndalem Homestay & Waroeng, Jl.Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.
Kegiatan ini diikuti oleh Kepala KUA Kecamatan se Kota Semarang selaku official MTQ, Penyuluh Agama Islam Fungsional selaku Panitera MTQ dan pegawai Seksi Bimas Islam Kankemenag Kota Semarang. Hadir pula pada kegiatan ini Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ).
Kepala Kankemenag Kota Semarang, Muhkhlis Abdillah menyampaikan, MTQ merupakan wahana syiar Islam. “MTQ merupakan salah satu upaya bagaimana syiar itu dikembangkan dalam bentuk seni dan budaya, sehingga tilawatil qur’an ini bisa enak didengar dan dapat dihayati dengan baik. Selain itu juga bisa menjadi salah satu bentuk kreativitas dan inovasi dalam mengamalkan baca tulis Alquran,” ucap Mukhlis kepada para peserta kegiatan.
Sebagaimana kita ketahui, cabang-cabang MTQ adalah Tilaqatil Qur’an, Qiro’at Al-Qur’an, Hifzh Al-Qur’an, Tafsir Al-Qur’an, Fahm Al-Qur’an, Syahr Al-Qur’an, Khot Al-Qur’an, dan Menulis Kandungan Isi Al-Qur’an.
“Adapun tujuan MTQ tentu bukan hanya untuk kompetisi semata, tetapi lebih dari itu, bagaimana agar di antara kita mampu mengimplementasikan hasil dari kegiatan MTQ dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Mukhlis.
Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Semarang, Labib turut memberikan pembinaan pada kegiatan tersebut. Disampaikan Labib, dasar utama penyelenggraan MTQ adalah untuk meningkatkan gairah umat Islam, khususnya generasi muda Islam agar senantiasa membaca, menelaah, memahami, dan mengamalkan kandungan isi Al-Qur’an. Nuansa MTQ telah memberikan suasan spiritualitas, dan pesona budaya keagamaan bangsa Indonesia.
“Menjadi pekerjaan rumah bagi Kita semua untuk memiliki kepedulian terhadap even MTQ. Bagaimana Kita bisa memberikan motivasi dan inspirasi kepada masyarakat utamanya generasi muda untuk menggairahkan mereka dalam mengikuti kegiatan MTQ, yang tentunya tujuan akhirnya bukan hanya sekedar even, tetapi akan terimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” himbau Labib. — Nng/IF/RZiq