
Kota Semarang (Humas) – Di tengah-tengah kegiatan Rapat Koordinasi Kasubbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama se-Eks Karesidenan Semarang yang diselenggarakan di Joglo Kopi Blirik, Muhtasit selaku Kakankemenag Kota Semarang memperkenalkan program inovasi Klangenan, Selasa, (22/7/2025).
“Ekoteologi merupakan salah satu program prioritas Kementerian Agama. Untuk itu, guna mendukung protas tersebut, Kemenag Kota Semarang memiliki program yang diberi nama Klangenan, Kemenag Peduli Pangan dan Lingkungan,” jelas Muhtasit kepada Kasubbag TU Kankemenag se-Eks Karesidenan Semarang yang hadir bersama perwakilan jajarannya.
Dipaparkannya, sasaran utama dari program tersebut adalah madrasah, pesantren, tempat ibadah, dan masyarakat. “Kami mengimbau para Pengawas untuk mengajak madrasah menciptakan lingkungan madrasah yang bersih, asri, dan ramah lingkungan. Begitu pula dengan pesantren,” tuturnya.
“Penyuluh secara rutin berkala melakukan gerakan yang namanya Resik-Resik Masjid. Bersih Masjidku, Nyaman Ibadahku. Dan, tidak hanya masjid, ada juga yang bergerak di gereja. Begitu juga di lingkungan kantor, kami adakan kegiatan Jumat Bersih,” ungkap Muhtasit.
Kegiatan lainnya dalam upaya peduli lingkungan yakni, bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam kegiatan Penanaman Sejuta Pohon Matoa pada Peringatan Hari Bumi, pengelolaan sampah seperti, pelatihan membuat biopori, pupuk kompos, pilah sampah, dan beberapa lainnya. Selain itu, ada pula sinergi dengan Gugus Konservasi UNNES yang mengajak calon pengantin menanam bibit pohon di kediaman masing-masing.
Sedangkan terkait pangan, upaya yang sudah dilakukan diantaranya berkolaborasi dengan Foodbank Of Indonesia. Melalui Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Kota Semarang, setiap bulan berbagi makanan sehat dan bergizi kepada siswa-siswi RA dengan lokus yang berbeda-beda.
Upaya lain dalam peduli pangan, Kemenag Kota Semarang menggandeng Dinas Ketahan Pangan, dalam even-even tertentu menghadirkan pasar murah bagi masyarakat sekitar dalam program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman).
Muhtasit berharap, melalui Rakor ini bisa menjadi ajang berbagi kebaikan dari tempat tugas masing-masing, untuk bisa diaplikasikan menyesuaikan kondisi yang ada. “Amati, tiru, modivikasi. Yuk, jadikan kesempatan ini saling berbagi kebaikan demi kemajuan bersama,” pungkasnya.(Rizqi/Nba)